Selasa, 03 Agustus 2010

Lagi Males Nulis

Entah, sudah beberapa bulan ini kok rasanya malas sekali untuk menulis. Pekan lalu sudah muncul keinginan itu, sayang di saat yang tidak tepat. Menjelang pulang kantor tiba-tiba jari-jari ini ingin mengalirkan tulisan yang selama ini mentok di dalam kepala. Baru satu halaman, terpaksa diputus karena sudah waktunya pulang kantor. Laptop dengan semangat aku masukkan tas untuk aku bawa pulang kost dengan maksud nanti melanjutkan tulisan tersebut di kost. Ternyata sampai kost semuanya buyar, rencana menulis tinggal rencana. Alhasil, sampai hampir sepekan hari ini, tulisan itu tetap berhenti di halaman pertama.

Tadi malam sambil ngutak-atik rubik di kamar (dari pada pikiran idle, dimanfaatkan untuk berimaginasi dengan mainan rubik), kembali terpikir, alangkah kurang bermanfaatnya ketika ide-ide tulisan di kepala ini tidak bisa tertuangkan dalam tulisan. Selama ini, aku selalu merasakan kepuasan tertentu ketika bisa membahasakan ide-ide, kenangan-kenangan, pikiran-pikiran sederhana, atau pun sekedar lintasan konyol yang hinggap di kepala ini. Ahh... aku jadi ingat blog ku yang telah lama tak kutengok. Aku jadi ingat kompasiana, sudah lama pula tidak aku update tulisanku di sana.

Pekan lalu juga, aku membaca tulisan di website kepegawaian kantorku. Membaca paragraf awal, aku langsung ingat gaya tulisan itu. Aku langsung mencoba menerka siapa penulisnya. Segera kursor aku arahkan ke bagian akhirn tulisan itu. Dan benar. Penulisnya adalah kepala seksiku dulu. Aku ingat waktu awal-awal menulis dulu selalu di forwardnya tulisannya ke aku. "Layak di konsumsi publik gak, ker?" tanyanya. "Bagus pak, sangat layak. Kita akan belajar menulis dengan sering menulis kok. Pede aja intinya." kira-kira jawabanku begitu. Dan benar, tulisannya sekarang semakin baik. "Lihat tulisan terbaruku di web kepegawaian." tiba-tiba beliau mengirim pesan via gtalk kemaren. "Hehehe.. sudah aku baca pak." kataku.

Bismillah. Meski ini hanya sedikit keluhan atau apalah, setidaknya dengan ini semoga bisa menjadi langkah awal untuk kembali menulis. "Aku kangen dengan tulisan-tulisan mas lho. Ada banyak kejadian yang bisa ditulis tuh." Kata istriku pekan lalu ketika kami diskusi tentang sekolah anak bungsu kami yang cukup unik, yang memasuki jenjang sekolah dasar tahun ini. Biarlah, beberapa paragraf curhatan ini (halah) menjadi saksi bahwa sesungguhnya aku selalu rindu untuk menulis.

Jadi? Mari mencoba untuk menulis lagi.

3 komentar:

  1. Lha lagi males nulis saja sudah menjadi beberapa paragraf, kalau nggak males berapa paragraf yaa...?

    BalasHapus
  2. Wekekeke... siyap bos! seminggu sekali deh targetnya minimal. satu kiat agar bisa rutin menulis mas : sediakan jadwal khusus untuk menulis. misal tiap hari kamis ! inget pembicaraan dengan kang fauzil adzim dl aja. hehehe...

    BalasHapus
  3. Iya nih... kl lihat sejarahnya.. tahun 2008 69 tulisan, tahun 2009 turun jadi 38 tulisan... lha tahun 2010... kok makin dikit masker???? kayaknya harus segera kumpul dengan keluarga nih? ayo masker... putuskan, kl emang hrs di Jkt... Insya 4JJI itu akan lebih baik... semoga

    BalasHapus