Selasa, 18 Desember 2012

Sakinah Mawaddah Warrahmah




Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
 supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.
(QS Ar Ruum : 21)

SAKINAH

Bahwa ketika Allah menciptakan untuk kita pasangan hidup kita, maka yang pertama kali harus terwujud dalam rumah tangga kita adalah apa yang disebut dengan as-sakinah. Allah menyebut dalam ayat di atas: “Litaskunu ilaiha”, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Sakinah secara bahasa berarti tenang, bahagia, terhormat, bermartabat dan memperoleh pembelaan. Ketika seseorang laki-laki menyunting perempuan sebagai istrinya, maka faktor yang harus diukur pertama kali adalah litaskunu ilaiha nya ini muncul tidak.

Jumat, 14 Desember 2012

Tetaplah Bertahan Dalam Barisan


Saya ingin mencoba menelisik, kenapa kita ditarbiyah dengan cara dan materi yang sama, dalam rentang waktu yang misal sama juga, tapi bisa memunculkan cara pandang dan penyikapan yang cukup berbeda terhadap suatu masalah yang muncul dalam perjalanan dakwah ini. Ini analisis saya berdasar pengalaman dan pengamatan saya pribadi. Semoga bisa menambah cara pandang kita dalam menyikapi dinamika dakwah. Setidaknya ini akan selalu menjadi pengingat untuk diri saya sendiri.

Suatu saat di rentang tahun 2009-2010, halaqoh kami ada perdebatan cukup hangat antara satu a’dho dengan guru kami, Ust. Amir Faishol Fath. Masalah yang sama, terkait dengan ikhwah kita yang mendapat amanah di dewan maupun walikota. Saya dan beberapa teman lain waktu itu hanya sebatas sebagai pengamat dan mencoba untuk mengambil pelajaran dari diskusi hangat itu. Satu hal yang selalu beliau ulang-ulang waktu itu, “Akhi, hisab kita nanti adalah hisab pribadi. Tidak ada hisab atas nama partai atau golongan. Antum tidak perlu menghabiskan terlalu banyak energi antum untuk menyoroti ‘kelakuan’ atau gaya hidup ikhwah lain. Lakukan yang terbaik dan terbenar yang antum yakini untuk jama’ah ini, selesai.”

Rabu, 18 Juli 2012

Marhaban Yaa Ramadhan : Momentum Tepat Melejitkan Potensi Diri

“Barangsiapa yang bergembira atas datangnya Ramadhan, Allah telah mengharamkan jasadnya dari api neraka“. (HR. An-Nasa’i)

Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk membangun perasaan gembira dengan datangnya bulan ramadhan. Bahkan (‘hanya’ dengan) bergembiranya seorang muslim ketika menyambut bulan ramadhan, Allah hargai dengan mengharamkan jasadnya dari api neraka. Dalam hadits yang lainnya Rasulullah SAW telah berpesan : “Akan segera datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Allah SWT bersama kalian pada bulan itu, maka diturunkanlah rahmat, diampuni dosa-dosa dan dikabulkan do’a dan permintaan. Allah melihat kalian berlomba-lomba dalam kebaikan, lalu diikutkan bersama kalian malaikat-malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah kebaikan diri kalian, sesungguhnya orang yang rugi adalah mereka yang tidak mendapatkan rahmat Allah”

Ibarat suatu turnamen, maka Ramadhan adalah pusat pelatihan untuk menghadapi pertandingan sesungguhnya. Satu bulan pelatihan di bulan ramadhan, ia menjadi bekal untuk menghadapi pergulatan kehidupan di 11 bulan berikutnya, begitu seterusnya di setiap tahunnya. Kedatangan bulan Ramadhan hendaknya membawa dampak bagi pribadi muslim. Kenapa bulan Ramadhan disebut dengan Syahrut Tarbiyah (bulan pembinaan dan pendidikan)? Karena pada bulan ini umat Islam dididik langsung oleh Allah SWT dan diajarkan oleh-Nya supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan secara baik; Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu beribadah.