Rabu, 07 Juli 2021

Ini semua tentang Pilihan (3)

Pada akhirnya, pandemi kemudian menyebar ke penjuru dunia. Termasuk Indonesia. Semua proses telah aku lalui. Semua tahapan telah aku selesaikan. Para talent yang lulus periode ini akan ditermpatkan dalam rentang Juni 2020 hingga Mei 2021 nanti. Kalau pun aku misal termasuk dalam Talent Ready Now, harapanku adalah semoga penempatanku di akhir-akhir masa expired dari tahapan manajemen talenta tahun ini. Pandemi membuatku sedikit gigrik.

Dan benar. Bulan Mei berikutnya telah dirilis nama-nama yang lulus dalam proses ini. Ada namaku. Itu artinya sebentar lagi akan ada sebagian dari kami yang lulus ini, terangkat promosi di periode Mei-Juni tahun 2020 ini. Aku banyak berdoa, semoga aku tidak terangkut di periode awal ini, karena saat ini aku dalam tahapan menyelesaikan ujian tesisku. Untuk lolos dari uji plagiarisme sebelum proses ujian tesis tersebut, rupanya cukup menguras tenaga dan emosiku. Wewwww…

Semenjak itu aku mulai bersiap. Ini adalah pilihan yang telah aku ambil. Suka atau tidak suka, ini jalan yang harus ditempuh. Saat pengisian 5 kota untuk mutasi dan promosi, aku harus persiapkan dengan matang. Pulau jawa dan bali jelas area verboden untuk penempatan karena promosi. Maka pilihannya jatuh pada kota-kota yang aku pernah setidaknya berinteraksi di sana. Yaitu Palembang (kota pertama penempatan) dan Kota Makassar (istri saya pernah bertugas di sana).

Alhamdulillah, harapanku untuk terangkut di akhir-akhir masa renang penempatan talent ready now terkabul. Pada angkatan pertama yang berangkat di bulan Juni 2020, namaku belum muncul. Tetiba pandemi semakin menjadi. Kebijakan pergerakan antar kota dan pulau yang diperketat sangat mempengaruhi ritme teman-teman yang promosi duluan. Ada yang bahkan hingga hitungan 3 bulan tidak bisa pulang sama sekali ke homebase tempat tinggal.

Dalam rentang penantian penempatan promosiku, silih berganti mutasi terjadi. Beberapa teman harus bergeser ke luar kota, bahkan luar propinsi. Beberapa kali pula harus ikut memberikan support kepada mereka. Tidak mudah memang, meninggalkan kota yang istimewa ini. “Siap-siap lho Mas, sebentar lagi giliran Njenengan. Ora mung lintas kota, tapi lintas pulau.” Kata seorang teman kala itu, waktu aku berperan menjadi fotografer dadakan karena ditodong.

Aku hanya bisa tersenyum. Bayanganku semakin kuat antara Palembang dan Makassar. Entah kota mana yang akan aku dapat nanti. Tapi feelingku merasakan, tak akan jauh dari dua kota itu. “Kira-kira nanti penempatan dimana, Pak?” Tanya seorang tetangga yang selalu menjadi teman seperjalanan jika berangkat dan pulang dari masjid. Maka aku jawab, di antara dua kota tersebut. “Tidak mungkin di jawa?” / “Tidak. Sangat kecil kemungkinannya.”

Pada akhirnya, ini semua adalah tentang konsekuensi sebuah pilihan. Setelah melalui proses dan pergulatan yang panjang, aku telah memutuskan mengambil pilihan ini. Lengkap dengan segala konsekuensi yang telah aku perhitungkan. Sekarang tinggal memastikan seberapa besar peranku nanti akan memberikan kemanfaatan bagi semua. Seberapa kuat aku menjalani semua itu. Semoga Allah bimbing dan mudahkan nantinya. Aamiin..

----- end -----


Tidak ada komentar:

Posting Komentar