Jumat, 06 Mei 2011

HNP -Hernited Nucleus Pulposus- -Syaraf Terjepit-



Mencoba berbagi lagi. Kawan, setahun yang lalu, persisnya 14/5/2010 setelah sakit di punggung bawah yang sedemikian rupa makin terasa mengganggu aktifitasku, aku setelah sebelumnya periksa ke dokter spesialis syaraf ku (dr. Indarwati), direkomendasikan untuk melakukan test MRI dan ENMG. Alhasil, dari tes tersebut disimpulkanlah bahwa aku menderita HNP, herniated nucleus pulposus, meski dalam tahap ringan.



Untuk pengetahuan kita bersama, di bawah ini saya copas-kan artikel tentang HNP itu. Paling tidak dengan kita mengetahui seputar HNP ini, meski hanya sekilas, bisa membantu mengidentifikasi lebih awal jika terjadi sesuatu di ruas tulang punggung kita, anak-anak kita, atau siapapun yang beresiko terkena kelainan ini. Sehingga langkah2 penyembuhan bisa lebih optimal. Atau bahkan membuat kita menjadi lebih berhati-hati terhadap berbagai aktifitas yang bisa mencederai tulang punggung kita.

Nyeri pinggang merupakan salah satu keluhan yang sering dijumpai di masyarakat. Penelitian menyebutkan bahwa setiap manusia pernah mengalami nyeri pada pinggang suatu kali dalam masa hidupnya. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupan sehari-hari. Banyak sekali penyebab nyeri pinggang pada manusia. Bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan pada tulang belakang, dll. Salah satu yang sukup sering adalah yang dinamakan Herniated Nucleus Pulposus (HNP).

Sebelum kita mengulas tentang HNP, mari kita pelajari terlebih dahulu sedikit tentang struktur tulang belakang. Tulang belakang terdiri dari 33-34 ruas tulang. 7 di daerah leher, 12 daerah dada, 5 daerah pinggang, 5 daerah sakrum, dan 4-5 tulang ekor. Diantara setiap tulang belakang dari leher hingga pinggang terdapat suatu cakram yang berfungsi untuk membantu tulang belakang menopang beban tubuh, dinamakan intervertebral disk. Pada bagian tengah cakram ini terdapat suatu inti yang dinamakan nucleus pulposus. Cakram ini juga berfungsi sebagai peredam, sama seperti shock breaker pada mobil atau motor.

Penyebab HNP ini berbagai macam. Faktor risikonya antara lain adalah merokok, batuk yang terlalu lama, cara duduk yang salah, menyetir yang terlalu sering, cara mengangkat barang yang salah, dll. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan cakram untuk menjalankan fungsinya juga menurun. Faktor-faktor diatas dapat menyebabkan terjadinya herniasi, yaitu keluarnya suatu organ melalui suatu celah dalam tubuh. HNP dapat dianalogikan seperti terjadinya “turun bero”, tetapi terjadi pada daerah tulang belakang. Dapat dilihat pada gambar disamping bahwa terjadi penonjolan kebelakang pada cakram yang bawah.

Penonjolan ini kemudian menekan saraf yang berjalan dibelakang. Penekanan inilah yang menimbulkan keluhan. Keluhannya dapat berbagai macam dari nyeri pinggang, kesemutan di tungkai, hingga sakit yang luar biasa pada tungkai hingga berjalanpun sakit sekali. Penanganan dari penyakit ini dapat secara non-operatif, yang terdiri dari obat-obatan dan fisioterapi, atau dengan tindakan operatif.

Dewasa ini, para ahli di bidang bedah sedang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu tehnik operasi yang menghasilkan suatu sayatan yang minimal, atau bahkan tanpa sayatan. Tehnik ini dinamakan minimally invasive surgery. Tehnik ini memungkinkan masa perawatan yang jauh lebih cepat daripada operasi terbuka. Dan bagi pasien yang mengutamakan segi estetik, tehnik ini dapat dibuat dengan sayatan dan bekas luka yang sangat kecil. Perkembangan tehnik ini di dunia penyakit HNP menghasilkan berbagai macam tehnik, antara lain nucleotome, laser central decompression, dan directed fragmentectomy.

Setiap tehnik pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Seperti contohnya tehnik central decompression yang salah satunya dapat menggunakan suatu zat kimia bernama cymopapain yang dapat menyebabkan reaksi alergi dan spasme (ketegangan) dari otot. Pada prinsipnya, tehnik minimally invasive ini menggunakan suatu alat yang dinamakan artroskopi. Alat ini merupakan suatu alat yang menggunakan suatu tabung berdiameter kecil yang panjang sehingga memungkinkan untuk dimasukkan kedalam tubuh dengan sayatan yang kecil. Tabung ini dilengkapi dengan alat yang dibutuhkan untuk operasi serta kamera yang memungkinan dokter bedah melihat organ didalam tubuh melalui layar. Keuntungan tehnik ini selain dari kecilnya sayatan yang ditimbulkan, gambar yang terlihat dari layar dapat diperbesar puluhan kali sehingga kelainan yang kecilpun dapat terlihat.

Bagi anda yang sangat terganggu dengan nyeri pinggang yang disebabkan oleh HNP, anda dapat memikirkan untuk menjalani operasi ini. Tetapi tentunya anda harus menemui dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi terlebih dahulu untuk mendiskusikan tentang teknik yang akan dipilih serta mengetahui keuntungan dan risiko dari operasi ini.

Untuk anda yang takut akan di operasi ada banyak cara pengobatan alternatif yang bisa anda pilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar