Kamis, 11 Agustus 2011

Dektektif Kesiangan

Dektektif Kesiangan

Senin pagi itu (25 Juli 2011) kereta api bisnis senja utama solo yang aku tumpangi sampai di Jatinegara relatif pagi, kira-kira pukul 04.30. Ke kost di wilayah pancoran, awalnya aku berencana naik taksi dengan kawan, tapi setelah menunggu cukup lama ternyata dia tidak segera nampak batang hidungnya, segera aku putuskan naik ojek. “Berapa Bang?” tanyaku. “Dua puluh lima.” Katanya. “Tidak dua puluh?” basa-basiku, karena aku sebenarnya paling malas dengan yang namanya tawar menawar. “Jauh bos..” jawabnya. Aku anggukkan saja kepalaku segera mendengar jawabannya itu.

Aku sengaja turun di depan komplek, tidak masuk ke dalam karena pemeriksaan oleh satpam jika suasana pagi-pagi begini sangat detil dan ribet. Sampai di depan rumah tampak suasana di dalam rumah masih gelap. Itu artinya 2 orang sahabatku, Mas Amin dan Mas Joko, yang tinggal bareng di rumah ini belum datang juga dari kampung. Maka setelah aku masuk ke rumah segera aku menuju ke lantai atas, tempat kamarku berada. Rumah ini ada 2 lantai, lantai bawah ada satu kamar utama dan lantai atas ada 4 kamar terdiri dari 3 kamar di ruang utama dan satu kamar di ruang samping. Tampak sekilas dari bawah pintu, salah satu kamar di lantai atas lampu dalam kondisi menyala.

Ketiga kamar diruang utama dalam kondisi tertutup. Memang sabtu-ahad kemaren waktu kami pulang, ada pengerjaan pembetulan beberapa saluran air yang bocor di lantai atas sehingga rembes dan merusak plafon lantai bawah. “Greeegh..!” Ooops.. kenapa jadi terkunci pintu kamarku? Aku coba kamar yang sebelahnya, juga terkunci. Kamar yang tampak menyala lampunya tadi, juga terkunci. Aku mencoba ketok dan ucapkan salam, tetap tak ada jawaban. Itu artinya sekali lagi, kedua temanku belum ada yang datang pagi ini. Wah.. bagaimana aku bisa mandi dan ganti baju pagi ini, padahal sepekan ini ada diklat?

Hmm.. aku mencoba berpikir dan mencari solusi pemecahannya. Sahabatku yang ikut tinggal di kamar lantai atas, Mas Joko, aku sendiri baru bertemu dengannya sekali. Belum begitu mengenal tabiatnya. Aku coba buka laci demi laci dan lemari di lantai atas, siapa tahu kunci ada disimpan di salah satu laci, hasilnya tetap nihil. Bergerak aku ke lantai bawah, kamar utama ternyata tidak terkunci. Begitu masuk beberapa laci aku buka, taraaa.... ! Kunci-kunci kamar atas tadi tetap menjadi misteri. Raib! Aku coba telepon Mas Joko tapi tidak pernah diangkat. Yang aku tahu, selepas sholat subuh di masjid, biasanya dia tepar lagi. O-o...

Berikutnya aku coba hubungi Mas Amin, rupanya ia masih perjalanan kereta dari Surabaya. Sampai rumah diperkirakan jam 9-an. Duh..! Pantang semangat, laci demi laci dan lemari di lantai bawah aku coba telusuri satu demi satu. Dan kunci-kunci itu tetap tidak mau menampakkan dirinya. Haduh.. akhirnya dengan setengah pasrah aku terduduk di sofa ruang tamu lantai bawah. Sebagai langkah antisipasi, aku hubungi teman satu bagian di kantor untuk meminjam baju setidaknya untuk hari ini. Sambil menyalakan televisi di depanku, aku mencoba merangkai memori dari jumat kemaren hingga pagi ini. Siapa tahu ada lompatan informasi baru yang membantuku.

Tiba-tiba pandanganku tertegun. Hai-hai... sepertinya aku merasa ada yang tidak biasa. Jam dinding yang aku letakkan di meja bawah televisi itu sepertinya dalam posisi yang tidak biasanya. Sedikit agak menggantung, dan terkesan seperti disengaja. Ini petunjuk bagiku. Petunjuk pertamaku. Maka aku segera bergerak menggeser jam tadi dan... “Triiinggg” satu buah anak kunci terjatuh di hadapanku. Alhamdulillah, satu rahasia sudah aku pecahkan. Maka aku kemudian teringat dengan petunjuk berikutnya yang justru aku dapati di awal tadi, lampu kamar yang menyala. Petunjuk keduaku. Bergegas aku ke lantai atas menuju kamar tadi.

“Ctrekk...!” Persis seperti yang kuduga. Kunci ini memang untuk pintu kamar yang lampunya sengaja dinyalakan tadi. Rahasia kedua sudah aku ungkap. Sekarang tinggal masalah dimana kunci kedua pintu kamar yang lain disimpan di kamar ini. Aku coba identifikasi kamar ini, pasti ada sesuatu yang tidak biasa. Yup, di atas meja kamar ini, ada satu buah popmie yang seharusnya tidak ada di situ pekan kemaren. Cara menaruhnya pun tidak biasa. Ini dia petunjuk ketigaku. Maka begitu aku dekati, di bawah popmie itulah aku dapati 2 anak kunci yang sedari tadi pagi aku cari. Ugghh... lega sudah perasaanku pagi ini, bisa masuk kamar dan tidak perlu meminjam baju untuk hari ini.

Aku hanya terpikir, ini pasti pekerjaan Mas Joko karena yang terakhir keluar dari rumah ini adalah dia. Tapi kenapa harus main petak umpet begini menyimpannya. Ah.. sudahlah, yang penting aku bisa memecahkan permainannya. Dan lebih penting lagi, aku bisa segera mandi dan berangkat ke kantor secepatnya. Pelajaran yang aku dapat pagi ini, biasakan mengamati dan merekam benda-benda di sekitar tempat dan rumah tinggal kita. Suatu saat itu akan berguna. Perpindahan, perubahan, pergeseran posisi, itu mengabarkan kepada kita bahwa seseorang atau sesuatu telah merubahnya. Bisa jadi kebetulan. Bisa jadi disengaja karena ada sesuatu yang ingin disampaikan melalui perubahan itu.



Finished @lantai 19. 11/8/2011. 15.16
Lagi pengin nulis yang ringan-ringan saja...

Rabu, 10 Agustus 2011

Keutamaan Menuntut Ilmu



Al ilmu Nuurun” Ilmu itu Cahaya. Maka Allah selalu akan menampakkan orang yang berilmu itu seperti cahaya di tengah kegelapan. Kita bisa membayangkan saat kita berjalan di tengah kegelapan malam yang gulita, jika tanpa ada cahaya penerang, maka tentu kita akan mudah tersesat, mungkin kita akan terperosok ke dalam lubang, bisa jadi akan terpeleset jatuh, atau paling tidak kaki kita akan terantuk sesuatu.

Jika Nabi saja mengibaratkan kehidupan kita di dunia ini (hanyalah) seperti musafir, yaitu orang yang melakukan perjalanan (dengan tujuan akhir akhirat), kita akan menemukan keniscayaan bahwa perjalanan itu akan melalui waktu siang dan malam. Perjalanan akan selalu melalui saat terang dan gelapnya suasana. Maka kembali seperti pada perumpamaan di atas tadi, saat kita bertemu kondisi gelap, sudah barang tentu kita sangat memerlukan cahaya utk memandu langkah dan perjalanan kita agar sampai tujuan dengan selamat

Ada sebuah kisah tentang pentingnya ilmu, dalam hadits diceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat marah dengan seseorang yang berfatwa tanpa ilmu. Dari Jabir dia berkata; Kami pernah keluar dalam sebuah perjalanan, lalu salah seorang di antara kami terkena batu pada kepalanya yang membuatnya terluka serius. Kemudian dia bermimpi junub, maka dia bertanya kepada para sahabatnya; Apakah ada keringanan untukku agar cukup bertayammum saja? Mereka menjawab; Kami tidak mendapatkan keringanan untukmu sementara kamu mampu untuk menggunakan air.

Maka orang itupun lalu (terpaksa) mandi dan langsung meninggal. Ketika kami sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau diberitahukan tentang kejadian tersebut, maka beliaupun bersabda: “Mereka telah membunuhnya, “semoga” Allah membunuh mereka! Tidakkah mereka bertanya apabila mereka tidak mengetahui, karena obat dari kebodohan adalah bertanya! Sebenarnya cukuplah baginya untuk bertayammum dan memeras – atau membalut lukanya – Musa ragu-ragu – kemudian mengusapnya saja dan membasuh bagian tubuhnya yang lain.” (HR. Abu Dawud).

Karena begitu pentingnya kebutuhan kita akan ilmu, maka kemudian islam menetapkan bahwa menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Salah satu dasar kewajiban menuntut ilmu adalah sebuah hadits nabi yang berbunyi : “Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘ala kulli muslimin”. Artinya : menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim.

Keutamaan ilmu ada beberapa di antaranya:

1. Allah memudahkan langkah-langkah menuju surga bagi para penuntut ilmu

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dan barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya”. (HR. Muslim).

2. Orang yang berilmu lebih ditakuti syetan

Dalam sebuah hadits lain Rasulullah juga mengabarkan bahwa tidurnya orang yang berilmu lebih ditakuti syaitan dari pada bangunnya orang yang tidak berilmu (bodoh).

3. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu

“Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujadilah : 11)

Masih banyak keutamaan lain, insyaAllah bisa disambung di lain waktu.

Selasa, 09 Agustus 2011

New Serial Cinta Anis Matta

New Serial Cinta Anis Matta

Seperti angin membadai.. kau tak melihatnya, tapi merasakannya. Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar. Tak terlihat, hanya terasa. Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Hanya bisa menari saat ia mengunggun. Seperti itulah cinta..

Cinta adalah kata tanpa benda. Mutiara bagi ribuan makna. Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi..

Cinta merajut semua emosi manusia.. begitu agung tapi juga terlalu rumit.. begitulah cinta. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam...

Iman itu laut, cintalah ombaknya.. Iman itu api, cintalah panasnya.. Iman itu angin, cintalah badainya..

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan..

Cinta adalah kegilaan jiwa. Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Selalu berusaha memahami dan menghidupkan. Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai. Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkn tentara Fir'aun tanpa pertempuran.

Saat kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Meski tetap ada kekerasn dan darah, cinta membuat perang menjadi agung, etis dan manusiawi. Maka mereka yang tak terlibat dalam perang tak boleh dijadikan korban

Saat cinta lenyap dari kehidupan, maka tak ada lagi kedermawan kolektif yang membuat kita mau berbagi. Yang tersisa hanyalah keserakahan. Keserakahan di sisi lain akan menimbulkan kemiskinan. Kemiskinan akan mengubah orang menjadi pendendam dan mencari kambing hitam..

Hanya cinta yang mampu merekatkan dan mengubah dendam dan keserakahan.. Karena hakikat cinta adalah memberi dan berbagi... Cinta jugalah yang mampu mengubah dunia menjadi sepenggal firdaus...

Arafah, inilah potret negeri cinta. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang rumit: disatukan oleh kekuatan cinta yang lahir karena kekuatan iman. Arafah adalah potret negeri cinta. Saat pasukan cinta datang membebaskan jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya dari sekat tanah dan etnis

Arafah adalah potret negeri cinta. Saat celupan cinta jiwa-jiwa muncul dalam kesamaan-kesamaan yang baru. Keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural. Arafah adalah potret negeri cinta.. Negeri yang menunjukkan bahwa batasan negeri kita adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain dengan cinta, seluas itulah negeri yang kita huni. Arafah adalah potret negeri cinta yang menunjukkan selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita

Cinta selalu mampu menjalin setiap jiwa dalam kelembutan yang menyamankan. Cinta juga selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan.

Cinta juga melahirkan pertanggungjawaban pada setiap mereka yang selalu bertanya mampukah mempertanggungjawabkan sikapnya di depan Sang Khalik. Cinta juga melahirkan kelembutan. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan. Tapi ikatan cinta mengatur irama para pencintanya dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya mereka kuat. Juga Nyaman dan abadi.

Taman Hati ialah taman hidup. Meski sempit ruangnya, tapi cinta mampu membuatnya menjadi lapang. Cinta membuatnya nyaman dihuni. Kenyamanan itulah rahasia jiwa yang diciptakan cinta. Ia bisa membuat kita bertahan memikul beban, melampaui gelombang peristiwa dan tetap merasa damai.

Cinta menciptakan kenyamanan yang menyerap semua emosi negatif; masuk dalam serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Cinta juga mampu mengobati segala luka. Semua luka emosi yang kita alami sepanjang hidup hanya mngkin dirawat di sana, dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta kita menemukan sistem perlindungan emosi yang ampuh. Karena hakikat cinta itu sesungguhnya hanya satu : memberi. Cinta dan memberi itu seperti pohon, mulanya ia menyerap matahari dan air. Kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya.

Cinta mengajarkan kita memperoleh hak-hak kita dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain. Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa.

Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai. Karena bila ada cinta di hati yang satu, pasti ada cinta di hati yang lain. Seperti satu tangan yang takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain

Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain. Sesungguhnya kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada orang lain yang tidak mencintai kita.

Jalan para nabi kita adalah jalan cinta. Kita adalah anak-anak cinta. Dan cinta adalah ibu kita. Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung.

Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani; ia lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Saat kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta,wajahnya berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti menjadi garis-garis kerentaan dari penguasa yang melayani.

Hanya dalam genggaman cinta kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan energi cinta sang penguasa bukan lagi kuda liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan energi kekuasaan..

Sang penguasa dalam genggaman cinta adalah mata air kebajikan yang pada satu saat bertemu dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir; kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia. Demikianlah energi cinta memberi dan melayani.

Sebaik-baik pemimpin adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan ia membencimu.

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga. []


Sumber : Kulwit @Anis Matta

Copas dari http://muchlisin.blogspot.com/search/label/Anis%20Matta

Rabu, 03 Agustus 2011

Kunjungan Pertama ke Dokter Spesialis Orthopedi

Kunjungan Pertama ke Dokter Spesialis Orthopedi

Kawan, sejak sadar bahwa kebengkokan tulang belakang adalah sumber dari timbulnya rasa nyeri dan berbagai keluhan lainnya di sebagian organ tubuh ini (tahun 2004), aku memang belum pernah sekalipun menginjakkan kaki ke ruang dokter spesialis orthopedi. Dulu sebenarnya oleh dokter Suko Basuki (seorang sahabat yang sedang mengambil spesialis bedang tulang) aku sudah disarankan untuk ke spesialis orthopedi (namanya Dokter Tedjo), namun karena waktu itu masih takut kalo harus dioperasi maka aku dan istri sepakat memutuskan cukup periksa dan konseling ke dokter spesialis syaraf saja.

Awalnya konsultanku adalah dokter Fuad (spesialis syaraf) yang sekaligus menggawangi instalasi rehabilitasi medik. Melalui beberapa jenis terapi berangsur nyeri dan beberapa keluhan di kaki kiri mulai hilang. Seperti biasa, untuk jenis kelainan tulang belakang sepertiku, yang disarankan pertama kali adalah RENANG. Kemudian ada beberapa exercise yang harus rutin aku lakukan setiap hari, selain tentunya agar aku harus lebih berhati-hati dalam menjaga sikap tubuh agar beban tulang punggung tidak berlebih diantaranya adalah anjuran memakai korset.

Lama tidak kambuh, mulai 2008 mulai terasa kembali sedikit demi sedikit rasa nyeri itu (kalo rasa pegal jangan ditanya ya kawan, asal tulang belakang capek rasa pegal itu akan dengan setia datang menemani). Puncaknya di awal tahun 2010. Akhirnya setelah kembali berkunjung ke bagian syaraf RS Sardjito, aku dikenalkan dengan dokter spesialis syaraf yang lain, Bu Indarwati (belakangan aku tahu ternyata beliau kakak kandung dari teman sekantor di Jakarta). Akhirnya saya diminta untuk Rontgen, MRI dan ENMG, hasilnya seperti yang sudah aku tuliskan beberapa waktu lalu. Dan alhamdulillah, semuanya berangsur membaik.

Belakangan aku sadar, kalo sekedar menghilangkan (baca : mengurangi) rasa sakit, mungkin selama ini sudah aku lakukan dan ada hasilnya (meski kemudian sering kambuh lagi). Tapi esensi permasalahannya mungkin justru belum aku sentuh sama sekali. Yaitu kondisi tulang punggungku yang mengalami kebengkokan itu. Secara selama ini anjuran dokter spesialis syaraf tentang renang, senam, terapi, (sekedar) untuk menjaga agar tidak kambuh lagi rasa sakit itu. Maka atas kesadaran ini kemudian aku mencoba berdiskusi dengan istri dan akhirnya kami memutuskan, inilah saatnya aku harus bertemu dokter spesialis orthopedi.

Akhirnya 16 Juli 2011 adalah pertemuan pertamaku dengan Dokter Tedjo di Poli Perjanjian RS Panti Rapih, setelah hunting jadwal piket beliau di hari sebelumnya. Ternyata kawan, ada banyak hal yang sungguh berbeda, antara dokter spesialis orthopedi dan dokter spesialis syaraf. Tapi dua hal tadi bisa aku kompromikan dan pertemukan titik persinggungannya. Berbicara masalah penyebab kebengkokan tulang, aku menemukan hal baru bahwa kebengkokan tulang belakang itu bisa terjadi karena faktor genetis. Ia bisa terjadi karena akumulasi waktu dan kebiasaan dalam waktu yang panjang. (Silakan baca artikel kompas di bawah ini).

Bahkan ketika membaca hasil rontgen tahun 2010 kemarin, jelas disitu saya baca bahwa kebengkokan tulang belakang saya adalah 15°. Dokter Tedjo mencoret-coret kembali gambar rontgen tersebut dan hasilnya adalah bahwa kebengkokan tulang punggung saya bagian atas adalah 28° dan bagian bawah 32°. Karena itulah yang tampak menonjol adalah bagian bawah. “Ini masuk kategori sedang. Kalo bengkoknya di atas 35°, baru itu masuk kategori berat.” Kata beliau. Woooww... itu artinya, lewat 3° lagi aku masuk dalam kategori berat. Duh,...

Maka kesimpulan sumirku kawan, jika dokter spesialis syaraf domainnya adalah bagaimana caranya agar rasa sakit dan nyeri serta keluhan-keluhan itu hilang (baca : berkurang), maka dokter spesialis orthopedi domainnya adalah bagaimana caranya agar tulang yang bengkok itu bisa berkurang kebengkokannya atau paling tidak kebengkokannya tidak bertambah dari waktu ke waktu. Keduanya memang harus bersinergi. Kita tidak bisa lepas dari dua spesialis tadi, jika kita ingin kualitas hidup kita bisa terus kita tingkatkan atau setidaknya kualitas hidup kita tidak menurun secara radikal. Maka kini aku mulai mencicipi menu-menu yang disajikan sang dokter spesialis orthopedi.

Dalam 6 bulan ke depan (hingga Januari 2012), aku harus berenang sepekan 2x, dan melakukan backup dengan berbagai variasinya, sebanyak-banyaknya. Ini adalah 6 bulan masa untuk evaluasi. Januari nanti aku harus melakukan rontgen lagi, untuk menilai apakah kebengkokan tulang punggungku bertambah atau berkurang setelah melakukan berbagai hal tadi. “Ini tulangnya juga tidak bagus (tidak padat). Intinya olah raga. Dengan olah raga, segala sesuatu bisa diselesaikan.” Katanya. Renang? Aku baru mulai belajar kawan. Dibantu seorang instruktur di Kolam Renang Umbang Tirta Kridosono tiap sabtu dan ahad pagi. Back up? Alhamdulillah sudah jalan sejak dokter menyarankan, meski kadang ada yang harus dirapel (sehari 2 kali) akibat lupa.

Bismillah, untuk hidup yang lebih baik, kenapa tidak? Segala upaya harus kita usahakan. Jika tubuh sehat dan bugar, bukankah dalam beraktifitas ibadah juga akan terasa nikmat? Maka benarlah kata Nabi, “Mukmin yang kuat lebih Allah cintai dari pada mukmin yang lemah.” Dengan catatan, kualitas iman mereka sebanding. Maka, dua orang sama-sama kuat imannya, satu diantara mereka yang lebih kuat fisiknya yang lebih Allah cintai. Tetap semrangaaaat, kawan..!

Rabu, 3/8/2011 finished @Gedung Utama lt 19, 09:22 WIB

Faktor Utama Adalah Aktivitas dan Olahraga, Bukan Kalsium
Lukas Adi Prasetya | Minggu, 4 Oktober 2009 | 19:27 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Kalsium hanya memberi pengaruh 10 persen sebagai penentu kekuatan tulang belakang. Faktor utama adalah kebiasaan manusia beraktivitas, apakah menyamankan tulang atau tidak, juga olahraga. Sayangnya, manusia jarang menyamankan tulang dan jarang berolahraga.

Hal itu disampaikan Tedjo Rukmoyo, dokter spesialis orthopedi (bedah tulang belakang), di sela-sela Seminar Penangangan Terkini Nyeri Tulang Belakang, di Gedung University Club, Universitas Gadjah Mada.

"Jangan percaya pada iklan yang memaparkan bahwa dengan cukup minum susu, maka tulang dan tulang belakang kita akan kuat. Kekuatan tulang ditentukan akitivitas manusia sejak kecil yang dampaknya baru kelihatan ketika tua," kata Tedjo.

Aktivitas dan kebiasaan yang salah sehingga tidak menyamankan tulang, terutama tulang belakang, gampang diamati dari posisi tidur. Posisi tulang belakang yang tidak lurus dan tidak sejajar dengan tulang leher, jelas bukan posisi ideal.

"Hal itu karena busa atau kasur tidak rata, memakai bantal terlalu tebal atau terlalu tipis. Dengan kata lain, nggak apa-apa kok kita punya kebiasaan tidur telentang, tengkurap, atau miring. Tapi jangan sampai tulang belakang tersiksa," ucapnya.

Selain contoh tersebut, banyak aktivitas lain yang salah. Misalnya kebiasaan membungkuk saat naik kendaraan dan membungkuk saat duduk. Terlalu membungkuk dan memaksa diri kala mengangkat benda berat di lantai, juga aktivitas yang salah.

"Ketika mengangkat benda berat dari lantai, ya jangan langsung angkat. Tapi luruskan dulu posisi tubuh sampai tegak, baru angkat. Jika kelewat berat, ya jangan dipaksa. Tulang belakang, ligamen (pengikat tulang), atau otot, bisa putus," kata dia.

Tedjo menambahkan, muara penyelesaian masalah tulang, ialah mengubah kebiasaan aktivitas sehingga tulang belakang tak tersiksa, ditambah berolahraga secara rutin. Jika itu dilakukan sejak dini, maka manusia menabung investasi kesehatan masa depan.

http://nasional.kompas.com/read/2009/10/04/1927575/faktor.utama.adalah.aktivitas.dan.olahraga.bukan.kalsium

Selasa, 02 Agustus 2011

Belajar Taqwa di Bulan Ramadan

Belajar Taqwa di Bulan Ramadan

Allah berfirman : “Yaa ayyuhalladziina aamanu kutiba ‘alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum la’alakum tattaquun.” Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS Al Baqarah : 183)

Nabi bersabda : “Ittaqillaha haitsu maa kunta wa’atbi’is-sayyiatal hasanata tamkhuha wa kholiqinnasi bi khuluqin hasan.” Artinya : Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya (perbuatan baik) akan menghapusnya (perbuatan buruk). Dan berperilakulah terhadap sesama manusia dengan akhlak yang baik. (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)

Tujuan dari puasa ramadan sebagaimana tersebut dalam QS Al Baqarah : 183 di atas adalah la’alakum tattaquun yaitu agar kalian bertakwa. Untuk memahami makna dari kata taqwa, ada riwayat dialog antara umar bin khatab dengan sahabat Ubay. Umar bin khatab bertanya. “Wahai Ubay, apa menurutmu taqwa itu?” Ubay menjawab dengan memberikan pertanyaan pada Umar. “Apa yang Anda akan lakukan bila dalam perjalanan Anda banyak menemukan duri yang menghalangi perjalanan.” Umar dengan bijaksana menjawab pertanyaan Ubay. “Saya akan berjalan dengan berhati-hati supaya tidak terkena duri.” Ubay menanggapi jawaban dari umar. “Itulah yang dinamakan taqwa, berhati-hati”.

Dari penggalan kisah tadi bisa kita ambil bahwa taqwa itu berhati-hati dalam melangkah supaya hidup kita selamat dan terhindar dari duri yang bisa mencelakakan kita. Karena Allah sendiri sudah berfirman bahwa sebaik-baik bekal dalam mengarungi kehidupan ini adalah takwa. Lalu, mari kita perhatikan hadits di atas, “Ittaqillaha haitsu maa kunta wa’atbi’is-sayyiatal hasanata tamkhuha wa kholiqinnasi bi khuluqin hasan.”

Ini adalah wasiat Nabi ketika beliau mengantar seorang sahabat ketika hendak berangkat ke suatu tempat. Nabi tidak membekali berupa materi secara khusus, tapi beliau memwasiatkan beberapa pesan dalam kalimat tersebut, hal-hal yang selayaknya kita lakukan dimana pun kita berada. (apalagi dalam konteks pegawai seperti depkeu yang sering mutasi dari tempat satu ke tempat lain). Agar dalam perjalanan kita dimanapun kita berada mendapatkan kebaikan, maka hal-hal yang harus kita lakukan sesuai wasiat nabi di atas adalah :

1. Ittaqillaha haitsu maa kunta. Bertakwalah dimana pun engkau berada. Maka seperti uraian di atas tadi bahwa takwa itu bermakna kehati-hatian, dengan takwa itulah Allah akan menjaga kita, menunjuki langkah-langkah kita dan menyelamatkan kita dari segala macam rintangan dan godaan.

2. wa’atbi’is-sayyiatal hasanata tamkhuha. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya (perbuatan baik) akan menghapusnya (perbuatan buruk). Manusia adalah makhluk tempat berbuat salah. Maka sebagai bentuk ikhtiar kita agar kefitrahan (kesucian) kita senantiasa terjata, maka setiap kita sadar berbuat kesalahan, maka iringilah dengan perbuatan baik agar kesalahan tadi terhapus.

3. wa kholiqinnasi bi khuluqin hasan. Dan berperilakulah terhadap sesama manusia dengan akhlak yang baik. Dalam interaksi dengan berbagai teman dan kolega, tentu akan menimbulkan gesekan. Kita akan bertemu dengan berbagai tipe manusia. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah, bergaul dengan mereka dengan akhlak yang baik.

Itulah 3 wasiat yang nabi titipkan kepada kita, agar kita selamat dalam pergaulan sesama manusia, dimanapun kita berada. Teruslah bertakwa (berhati-hati) dimanapun kita berada, ikuti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. Insya Allah kita akan diselamatkan dunia dan akhirat. Aamiin.

Jumat, 29/07/2011 @Gedung Utama Lt 19