Rabu, 25 Agustus 2021

Kesempatan (mungkin) tidak berulang

Ketika engkau bersepeda, di depanmu ada seranting kayu kering yang terserak di tengah jalan. Apakah kakimu akan kau julurkan, menghalau ranting itu agar jauh ke pinggir jalan?

Ketika engkau berjalan atau berlari. Dan engkau jumpai sebongkah batu terkulai di hadapanmu. Akankah engkau bungkukkan badanmu untuk menyingkirkan batu itu?

Ketika engkau berbelanja di pasar. Dan kau temui seorang nenek tua yang duduk menanti pembeli untuk jualannya yang sangat sederhana, berhentikah engkau untuk membelinya?

Ketika engkau diberikan kesempatan berkunjung ke tanah haram. Akankah engkau maksimalkan waktumu untuk beribadah di baitullah, ataukah mencukupkan diri di hotel?

Sabtu, 07 Agustus 2021

Satu dari kami telah pergi

 "Mbak, kelingan ora dulu kita menggoreng jagung di dapur, sambil pakai payung?" Tanyaku kepadamu saat engkau di Bulan Mei lalu kami paksa pulang ke Klaten untuk dirawat. Pertanyaan itu untuk mengenang jaman 'heroik' dulu. "Hehe.. iyo, bener Ri." Engkau tertawa saat mengenang itu. 

Itu penggal kenangan peristiwa kami hampir empat puluhan tahun yang lalu. Saat itu hujan deras. Sebagai orang desa, yang kami punya jagung hasil petikan dari ladang, yang belum begitu kering. Kami goreng di dapur sambil memakai payung, karena genteng dapur kami banyak bocor di sana-sini.

Engkau kami paksa pulang ke Klaten, karena kami kawatir dengan kondisi psikis dan kesehatanmu. Di awal Februari sebelumnya, engkau ditinggalkan anak gadis pertama kesayanganmu. Aku pun tahu betul masa-masa perjuangan bagaimana engkau merawat dua anak pertamamu.

Kamis, 22 Juli 2021

Pelajaran tentang Komitmen

Suatu saat, kami mengadakan acara mabit di masjid sebuah gedung sekolah islam terpadu di daerah Kalibata. Selepas isya beliau baru sampai di tempat acara diadakan.
"Saya baru datang dari Semarang ini." Ucap beliau selepas mengucap salam. "Oh, ustadz langsung dari bandara ini tadi?" Tanya kami. "Iya, saya datang khusus untuk acara kita ini."
Benar, besoknya pagi-pagi selepas subuh beliau langsung pamit ke bandara lagi untuk kembali ke Semarang. Karena agenda dakwah beliau yang lain telah menanti di sana.

Rabu, 07 Juli 2021

Ini semua tentang Pilihan (3)

Pada akhirnya, pandemi kemudian menyebar ke penjuru dunia. Termasuk Indonesia. Semua proses telah aku lalui. Semua tahapan telah aku selesaikan. Para talent yang lulus periode ini akan ditermpatkan dalam rentang Juni 2020 hingga Mei 2021 nanti. Kalau pun aku misal termasuk dalam Talent Ready Now, harapanku adalah semoga penempatanku di akhir-akhir masa expired dari tahapan manajemen talenta tahun ini. Pandemi membuatku sedikit gigrik.

Dan benar. Bulan Mei berikutnya telah dirilis nama-nama yang lulus dalam proses ini. Ada namaku. Itu artinya sebentar lagi akan ada sebagian dari kami yang lulus ini, terangkat promosi di periode Mei-Juni tahun 2020 ini. Aku banyak berdoa, semoga aku tidak terangkut di periode awal ini, karena saat ini aku dalam tahapan menyelesaikan ujian tesisku. Untuk lolos dari uji plagiarisme sebelum proses ujian tesis tersebut, rupanya cukup menguras tenaga dan emosiku. Wewwww…

Ini semua tentang Pilihan (2)

Mendekati penghujung tahun 2018, persis sepulang aku dari melaksanakan ibadah haji, tahapan perdana dari manajemen talenta mulai diterapkan di instansiku. Unit eselon II di atasku memanggil nama-nama para calon talent yang sebelumnya telah disaring dengan kriteria khusus, untuk dikonfirmasi kesediaannya. Ada sekitar 13 pegawai yang namaku ada di sana. Di sisa cuti besar dalam rangka ibadah haji yang masih aku jalankan, aku dipanggil ke kantor.

“Bersedia tidak, Nama Njenengan dimasukkan sebagai salah satu talent yang siap untuk dipromosikan?” Pertanyaan tanpa basa-basi disampaikan Ibu Pejabat SDM kami waktu itu. Jika bersedia, kami harus menandatangani surat pernyataan bermeterai, yang isinya menyatakan bahwa kami akan taat dan patuh mengikuti tahapan-tahapan yang ada di sana. “Jika iya, bisa langsung tanda tangani surat pernyataan ini. Jika butuh waktu berpikir, kita tunggu sampai sore ini.”