Sore
itu aku mengantar bapak melakukan operasi pengangkatan daging tumbuh yang
berada di pahanya. Selama operasi berlangsung, aku menemani di sampingnya.
Melihat secara langsung bagaimana pisau dan gunting bedah secara bergantian
membelah kulitnya, memotong dan menyayat
serta mengangkat daging yang tumbuh liar di bawah jaringan kulit yang telah
dibelah itu. Hingga kulit itu dijahit rapat kembali.
Bapak
sedari awal memang tampak tidak mau dioperasi. Selalu mengulur dan menghindar
jika ditawari opsi itu. Pada obrolan dengan perempuan tua yang juga ibuku itu,
aku baru ingat, mungkin bapak trauma dengan operasi prostatnya dulu. Hampir
setengah hari beliau di karantina di ruang operasi sambil menunggu giliran. Dan
operasipun dilakukan dengan bius lokal. Maka bayangan buruk pengalaman operasi
itu sangat membekas.