Rabu, 03 Agustus 2011

Kunjungan Pertama ke Dokter Spesialis Orthopedi

Kunjungan Pertama ke Dokter Spesialis Orthopedi

Kawan, sejak sadar bahwa kebengkokan tulang belakang adalah sumber dari timbulnya rasa nyeri dan berbagai keluhan lainnya di sebagian organ tubuh ini (tahun 2004), aku memang belum pernah sekalipun menginjakkan kaki ke ruang dokter spesialis orthopedi. Dulu sebenarnya oleh dokter Suko Basuki (seorang sahabat yang sedang mengambil spesialis bedang tulang) aku sudah disarankan untuk ke spesialis orthopedi (namanya Dokter Tedjo), namun karena waktu itu masih takut kalo harus dioperasi maka aku dan istri sepakat memutuskan cukup periksa dan konseling ke dokter spesialis syaraf saja.

Awalnya konsultanku adalah dokter Fuad (spesialis syaraf) yang sekaligus menggawangi instalasi rehabilitasi medik. Melalui beberapa jenis terapi berangsur nyeri dan beberapa keluhan di kaki kiri mulai hilang. Seperti biasa, untuk jenis kelainan tulang belakang sepertiku, yang disarankan pertama kali adalah RENANG. Kemudian ada beberapa exercise yang harus rutin aku lakukan setiap hari, selain tentunya agar aku harus lebih berhati-hati dalam menjaga sikap tubuh agar beban tulang punggung tidak berlebih diantaranya adalah anjuran memakai korset.

Lama tidak kambuh, mulai 2008 mulai terasa kembali sedikit demi sedikit rasa nyeri itu (kalo rasa pegal jangan ditanya ya kawan, asal tulang belakang capek rasa pegal itu akan dengan setia datang menemani). Puncaknya di awal tahun 2010. Akhirnya setelah kembali berkunjung ke bagian syaraf RS Sardjito, aku dikenalkan dengan dokter spesialis syaraf yang lain, Bu Indarwati (belakangan aku tahu ternyata beliau kakak kandung dari teman sekantor di Jakarta). Akhirnya saya diminta untuk Rontgen, MRI dan ENMG, hasilnya seperti yang sudah aku tuliskan beberapa waktu lalu. Dan alhamdulillah, semuanya berangsur membaik.

Belakangan aku sadar, kalo sekedar menghilangkan (baca : mengurangi) rasa sakit, mungkin selama ini sudah aku lakukan dan ada hasilnya (meski kemudian sering kambuh lagi). Tapi esensi permasalahannya mungkin justru belum aku sentuh sama sekali. Yaitu kondisi tulang punggungku yang mengalami kebengkokan itu. Secara selama ini anjuran dokter spesialis syaraf tentang renang, senam, terapi, (sekedar) untuk menjaga agar tidak kambuh lagi rasa sakit itu. Maka atas kesadaran ini kemudian aku mencoba berdiskusi dengan istri dan akhirnya kami memutuskan, inilah saatnya aku harus bertemu dokter spesialis orthopedi.

Akhirnya 16 Juli 2011 adalah pertemuan pertamaku dengan Dokter Tedjo di Poli Perjanjian RS Panti Rapih, setelah hunting jadwal piket beliau di hari sebelumnya. Ternyata kawan, ada banyak hal yang sungguh berbeda, antara dokter spesialis orthopedi dan dokter spesialis syaraf. Tapi dua hal tadi bisa aku kompromikan dan pertemukan titik persinggungannya. Berbicara masalah penyebab kebengkokan tulang, aku menemukan hal baru bahwa kebengkokan tulang belakang itu bisa terjadi karena faktor genetis. Ia bisa terjadi karena akumulasi waktu dan kebiasaan dalam waktu yang panjang. (Silakan baca artikel kompas di bawah ini).

Bahkan ketika membaca hasil rontgen tahun 2010 kemarin, jelas disitu saya baca bahwa kebengkokan tulang belakang saya adalah 15°. Dokter Tedjo mencoret-coret kembali gambar rontgen tersebut dan hasilnya adalah bahwa kebengkokan tulang punggung saya bagian atas adalah 28° dan bagian bawah 32°. Karena itulah yang tampak menonjol adalah bagian bawah. “Ini masuk kategori sedang. Kalo bengkoknya di atas 35°, baru itu masuk kategori berat.” Kata beliau. Woooww... itu artinya, lewat 3° lagi aku masuk dalam kategori berat. Duh,...

Maka kesimpulan sumirku kawan, jika dokter spesialis syaraf domainnya adalah bagaimana caranya agar rasa sakit dan nyeri serta keluhan-keluhan itu hilang (baca : berkurang), maka dokter spesialis orthopedi domainnya adalah bagaimana caranya agar tulang yang bengkok itu bisa berkurang kebengkokannya atau paling tidak kebengkokannya tidak bertambah dari waktu ke waktu. Keduanya memang harus bersinergi. Kita tidak bisa lepas dari dua spesialis tadi, jika kita ingin kualitas hidup kita bisa terus kita tingkatkan atau setidaknya kualitas hidup kita tidak menurun secara radikal. Maka kini aku mulai mencicipi menu-menu yang disajikan sang dokter spesialis orthopedi.

Dalam 6 bulan ke depan (hingga Januari 2012), aku harus berenang sepekan 2x, dan melakukan backup dengan berbagai variasinya, sebanyak-banyaknya. Ini adalah 6 bulan masa untuk evaluasi. Januari nanti aku harus melakukan rontgen lagi, untuk menilai apakah kebengkokan tulang punggungku bertambah atau berkurang setelah melakukan berbagai hal tadi. “Ini tulangnya juga tidak bagus (tidak padat). Intinya olah raga. Dengan olah raga, segala sesuatu bisa diselesaikan.” Katanya. Renang? Aku baru mulai belajar kawan. Dibantu seorang instruktur di Kolam Renang Umbang Tirta Kridosono tiap sabtu dan ahad pagi. Back up? Alhamdulillah sudah jalan sejak dokter menyarankan, meski kadang ada yang harus dirapel (sehari 2 kali) akibat lupa.

Bismillah, untuk hidup yang lebih baik, kenapa tidak? Segala upaya harus kita usahakan. Jika tubuh sehat dan bugar, bukankah dalam beraktifitas ibadah juga akan terasa nikmat? Maka benarlah kata Nabi, “Mukmin yang kuat lebih Allah cintai dari pada mukmin yang lemah.” Dengan catatan, kualitas iman mereka sebanding. Maka, dua orang sama-sama kuat imannya, satu diantara mereka yang lebih kuat fisiknya yang lebih Allah cintai. Tetap semrangaaaat, kawan..!

Rabu, 3/8/2011 finished @Gedung Utama lt 19, 09:22 WIB

Faktor Utama Adalah Aktivitas dan Olahraga, Bukan Kalsium
Lukas Adi Prasetya | Minggu, 4 Oktober 2009 | 19:27 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Kalsium hanya memberi pengaruh 10 persen sebagai penentu kekuatan tulang belakang. Faktor utama adalah kebiasaan manusia beraktivitas, apakah menyamankan tulang atau tidak, juga olahraga. Sayangnya, manusia jarang menyamankan tulang dan jarang berolahraga.

Hal itu disampaikan Tedjo Rukmoyo, dokter spesialis orthopedi (bedah tulang belakang), di sela-sela Seminar Penangangan Terkini Nyeri Tulang Belakang, di Gedung University Club, Universitas Gadjah Mada.

"Jangan percaya pada iklan yang memaparkan bahwa dengan cukup minum susu, maka tulang dan tulang belakang kita akan kuat. Kekuatan tulang ditentukan akitivitas manusia sejak kecil yang dampaknya baru kelihatan ketika tua," kata Tedjo.

Aktivitas dan kebiasaan yang salah sehingga tidak menyamankan tulang, terutama tulang belakang, gampang diamati dari posisi tidur. Posisi tulang belakang yang tidak lurus dan tidak sejajar dengan tulang leher, jelas bukan posisi ideal.

"Hal itu karena busa atau kasur tidak rata, memakai bantal terlalu tebal atau terlalu tipis. Dengan kata lain, nggak apa-apa kok kita punya kebiasaan tidur telentang, tengkurap, atau miring. Tapi jangan sampai tulang belakang tersiksa," ucapnya.

Selain contoh tersebut, banyak aktivitas lain yang salah. Misalnya kebiasaan membungkuk saat naik kendaraan dan membungkuk saat duduk. Terlalu membungkuk dan memaksa diri kala mengangkat benda berat di lantai, juga aktivitas yang salah.

"Ketika mengangkat benda berat dari lantai, ya jangan langsung angkat. Tapi luruskan dulu posisi tubuh sampai tegak, baru angkat. Jika kelewat berat, ya jangan dipaksa. Tulang belakang, ligamen (pengikat tulang), atau otot, bisa putus," kata dia.

Tedjo menambahkan, muara penyelesaian masalah tulang, ialah mengubah kebiasaan aktivitas sehingga tulang belakang tak tersiksa, ditambah berolahraga secara rutin. Jika itu dilakukan sejak dini, maka manusia menabung investasi kesehatan masa depan.

http://nasional.kompas.com/read/2009/10/04/1927575/faktor.utama.adalah.aktivitas.dan.olahraga.bukan.kalsium

30 komentar:

  1. saya juga pernah ketika saya jatoh dan kaki saya terluka maka dokter ortopedi lah yang membuat saya semangat karena motivasinya, kunjungi balik ya

    BalasHapus
  2. Apa ciri2 dari sakit tulang punggung bawah nya pas bangun lansung duduk diranjang terasa sakit?

    BalasHapus
  3. @Ms Toms : sudah sy kunjungi balik ya blognya.
    @Ms Doni: bisa jadi mas, jika bangun dari duduk kemudian "deyek-deyek" kalo istilah jawanya, sambil pegangin punggung, itu bs jadi mrpkan tanda-tanda punggung bermasalah. Baiknya sgr ke dokter spesialis punggung.

    BalasHapus
  4. 6 bulan yang lalu saya mengalami penyakit tulang belakang dan sampai gak dapat berjalan,,,saya bawa ke RS di solo,,setelah dirawat 5hari diRS saya diperbolehkan pulang. sekarang dah bisa berjalan tp kuk masih nyeri ya,,, apalagi klo duduk lama,,,,apakah anda punya saran

    BalasHapus
  5. Mas Ariex: Pangapunten, apakah panjenengan sudah pernah ke dokter spesialis tulang belakang? Di solo ada dokter Tunjung kalo tidak salah, ada baiknya konsultasi. Biasanya nanti diminta untuk rontgen utk melihat struktur tulang belakang njenengan..

    BalasHapus
  6. sy mau tanya sy sdh hampir 2 bulan sakit, kt dokter sy kna saraf kejepit tp diagnosa itu dketahui cm dr crt sy dokter g melakukan dg metode MRI, Pdhl yg sy rasakan otot paha sy mulai dr selangkangan hngga lutut ada benjolan (bengkak), kaku, pegel dan panas sy sdh 2 kali ganti dokter sp dalam dan dr sp saraf
    Sy sakit apa ya? Ato ada yg bs ksh saran?makasi sblmnya

    BalasHapus
  7. Mb Tyas: Apakah sakitnya hanya di wilayah otot paha itu? keduanya atau hanya kiri/kanan? untuk mengetahui HNP (syaraf kejepit) menurut sy biasanya minimal hrs mll test ENMG. Bisa jadi mmg benjolan (kl kasus bapak saya, spt uci-uci di paha) yg menyebabkan syaraf kejepit shg hrs diangkat. Apakah dokter syaraf tidak memberi saran utk melakukan rontgen atau test sejenisnya?

    BalasHapus
  8. Minyak Herba Untuk SYARAF KEJEPIT.
    Sampar Angin. Mengatasi : syaraf kejepit, pegal linu, nyeri pinggang, terkilir, retak tulang, salah urat, keseleo, vertigo, stroke, asam urat, melancarkan peredaran darah, kaku leher, pegal-pegal, kecapaian, dll. Harga Rp. 169.000,- (30 ml). Permata Depok Regency Cluster Jade E20/17 Depok. Hp. 0856 910 910 09 (PIN BB : 266B8265). http://faneliaherbs1.wordpress.com ; faneliaherbs@yahoo.com

    BalasHapus
  9. Thanks for sharing pa. Sebelumnya khawatir kl kunjungan ke bedah orthopedi hasilnya adalah pembedahan untuk kasus nyeri di pinggul.
    Nice info.

    BalasHapus
  10. Oia pa bisa diinfo utk cek Enmg itu dimana pa?thx.

    BalasHapus
    Balasan
    1. di tiap rumah sakit besar biasanya sudah ada. kalo sy kebetulan di rumah sakit sarjito..

      Hapus
  11. Sama-sama. ENMG bisa dilakukan di rumah-rumah sakit yang besar baik pemerintah atau swasta, biasanya mrk sudah menyediakan. Sy dulu di RS Sarjito.

    BalasHapus
  12. Maaf sblumny pa.ayah sya sdh 2th sakit pinggang sampe sekarang jlny miring.sdah kedokter sp dlm cuma dikasih obat.ke sp syraf di suruh terapi sampe 20 x tp tk ad hasil.dengar2 penglman njenengan bisa ronsten bisa mri itu gmna dan ke dokter mna spaya tau kelainan yg ada di tulang belakang ayah sya.sya tinggal di purwokerto pa..kalo boleh saya minta pendapat njenengan.maturnuwun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ke dokter spesialis tulang belakang (spine), nanti akan dilihat dan dipelajari struktur tulang belakangnya seperti apa. sehingga bisa diberikan terapi yang lebih pas dan tepat. semoga membantu..

      Hapus
  13. Luuwar biasaa...

    http://perbanelastis.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  14. Luuwar biasaa...

    http://perbanelastis.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  15. Terima kasih atas infonya sangat bermangfaat

    BalasHapus
  16. kok tulang belakang saya yg kiri sakit ya? saya pernah jatuh dr motor dan ke tiban motor trus ke tiban temenyg saya boncengin, saya udh urut sma yg ngrti tulang gitu,tulang kiri saya geser dan tulang dpn yg ada benjolan sblah kiri dan itu sakit bgt dan bkin dada suka nysek dan rsa nyeri itu stiap hari saya rsain, trus apakh sya hrus periksa ke dokter orthopedi? mhon solusi nya ya,mksih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah rontgen blm? baiknya ke dokter syaraf dulu, nanti setelah dr sana bisa secara paralel ke dokter spesialis tulang belakang. keduanya bisa dilakukan bersamaan kedepannya. semoga segera baikan ya. semangat...

      Hapus
  17. maaf sebelumnya, saya juga sedang mencari spesialis ortopedi. namun saya bingung dimana letaknya kalau di jogja. dan kalau rontgen biasanya kena nbiaya berapa ya? mohon infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada dokter tedjo rukmoyo di RS Panti Rapih. Via poli perjanjian saja. Kl rontgen ya normalnya mungkin sekitar 200rb ya 1 item. Tergantung di foto sih. Yg mahal itu kl bth MRI. Dulu saya tahun 2010 apa ya, hampir 2jt.

      Hapus
  18. Itu pas datang ke dokter Tedjo cuman disuruh terapi renang po pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Beliau selalu merekomendasikan renang dan senam (exercise). Sepanjang derajat kemiringan blm parah dan mengganggu organ tubuh lain.

      Hapus
  19. mas bagaimana perkembangan tulang belakangnya? setelah bbrp tahun ini apakah sudah berkurang? anak saya skoliosis derajat 42 atas, bawah 37. oleh dr tedjo disarankan juga terapi seperti tulisan diatas

    BalasHapus
  20. Maaf dok saya mau tanya
    Sudah hampir 3 minggu pinggang sebelah kanan saya sakit dan sampe ke paha sakitnya, untuk duduk atau tdran terlentang aja sakit dan sempat bengkak. di pinggang kanan. Tp saya tidak pernah jatuh ataupun mengangkat beban berat

    BalasHapus
  21. Maaf dok saya mau tanya
    Sudah hampir 3 minggu pinggang sebelah kanan saya sakit dan sampe ke paha sakitnya, untuk duduk atau tdran terlentang aja sakit dan sempat bengkak. di pinggang kanan. Tp saya tidak pernah jatuh ataupun mengangkat beban berat

    BalasHapus
  22. Maaf ikut tanya , kalo punggung terasa panas udah hampir 2 Minggu lebih bisa jadi itu syaraf kejepit atau ada kebengkokan tulang punggung ya.trmksh

    BalasHapus
  23. Saya mau tanya dok pinggang saya sakit kalau saya duduk tegap dengan kaki lurus dan kalau nunduk juga sakit sudah sekitar 3 bulanan ini lebih baik saya ke dok syaraf apa ortopedi ya?
    Terima kasih

    BalasHapus
  24. Mau berbagi sedikit tentang pengalaman berharga, awalnya saya cari tempat yang bagus untuk dokter orthopedi yang bertaraf internasional.

    Terus saya mulai rajin cari-cari di mbah Google, ada banyak sih, tapi yang gampang, berkualitas, dan terpercaya cuma ada di https://www.smarterhealth.id/smarter-consultation dari Singapura. Cuma ngobrol online di sana, semua kebutuhan langsung dijawab dan dilayani dengan baik. Mulai dari pertanyaan dasar seperti usia, jenis kelamin, sejarah, negara pilihan operasi, dan prosedur bedah. Terus saya diberi 3 dokter spesialis orthopedi, semua dengan biaya yang direkomendasikan dari mereka. Semuanya selesai cuma dalam 15 detik.

    Alhasil, semua pengalaman saya untuk konsultasi dokter, hingga operasi dilayani oleh Smarter Health.Ini sekedar sharing, semoga pengalaman saya dapat membantu siapapun yang lagi kesulitan dan benar-benar membutuhkan akses untuk mendapatkan layanan dokter orthopedi yang bagus.

    BalasHapus
  25. Mohon informasinya untuk dokter yang spesialis Orthopedi di wilayah Banyumas, karena saudara saya kebetulan dengan kebengkokan diatas 60° dengan usia sekitar 14 tahun. Apakah dengan kondisi seperti itu bisa sembuh, mohon sarannya apakah bisa secara terapi.

    BalasHapus