Siapa
tidak kenal Ibnu Batutah, ia sampai di pesisir Pasai setelah menempuh
perjalanan laut selama 25 hari dari India. “Pulau itu hijau dan subur.”
tulisnya, sebagaimana dikutip dalam buku The Indonesia Reader, History,
Culture, Politics. Ibnu Batutah, pria asal Maroko, adalah
penjelajah dunia yang pernah singgah ke Nusantara. Ia singgah di Pasai pada
abad ke-14 dan membuat catatan kehidupan negeri tersebut. Dari
catatan-catatannya itulah ia makin dikenal.
Siapa
tidak kenal Imam Syafi’i, “Ia ibarat matahari bagi bumi, dan kesehatan bagi
badan. Maka adakah yang bisa menggantikan keduanya?” Begitulah Imam Ahmad
bin Hambal menggambarkan gurunya itu Imam Asy-Syaf’i, yang memiliki
keluasan ilmu, kecerdasan dan kekuatan hafalan yang luar biasa. Ia memang telah
dididik sejak kecil oleh ibundanya untuk mencintai ilmu. Namun melaui
kitab-kitabnya yang ia tuliskan, telah ia wariskan ilmu yang berguna sepanjang
masa.