Rabu, 25 Agustus 2021

Kesempatan (mungkin) tidak berulang

Ketika engkau bersepeda, di depanmu ada seranting kayu kering yang terserak di tengah jalan. Apakah kakimu akan kau julurkan, menghalau ranting itu agar jauh ke pinggir jalan?

Ketika engkau berjalan atau berlari. Dan engkau jumpai sebongkah batu terkulai di hadapanmu. Akankah engkau bungkukkan badanmu untuk menyingkirkan batu itu?

Ketika engkau berbelanja di pasar. Dan kau temui seorang nenek tua yang duduk menanti pembeli untuk jualannya yang sangat sederhana, berhentikah engkau untuk membelinya?

Ketika engkau diberikan kesempatan berkunjung ke tanah haram. Akankah engkau maksimalkan waktumu untuk beribadah di baitullah, ataukah mencukupkan diri di hotel?

Perjumpaanmu dengan kesempatan, waktu, peristiwa, atau apapun yang di situ memberimu peluang untuk engkau manfaatkan atau tidak, itu sebuah keniscayaan.
 
Kesempatan-kesempatan itu, boleh jadi, mungkin tidak akan atau setidaknya susah untuk bisa berulang kembali dalam perjalanan hidupmu. Maka pilihannya adalah ambillah.

Barangkali juga, ada saatnya engkau tidak mampu sepenuhnya mengambil peluang-peluang itu. Tapi setidaknya, jangan engkau biarkan ia berlalu semua.
 
Karena kesempatan itu, (mungkin) tidak akan berulang lagi. @Bantaeng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar