Selasa, 28 Juli 2009

Gundah

Dia hanya mengirimkan satu kata untukku kemaren. Gundahku. Tidak ada kata-kata lain yang menjelaskan makna itu. Tidak ada rentetan kalimat lain yang menjelaskan apa dan kenapanya. Tapi kata-kata gundahku itu, sungguh telah membuatku gundah.

Aku gundah mengapa dia merasa gundah. Aku selalu gundah jika telah membuat seseorang merasa gundah. Apalagi yang aku buat gundah adalah orang yang terdekat di hatiku. Aku gundah karena tidak mengerti lagi apa yang telah membuatnya gundah.

Sapaanku hari ini masih dibalasnya sekedarnya. Aku tahu, dia masih merasa gundah. Aku selalu merasa akulah yang telah membuatnya gundah. Tapi kegundahannya kali ini membuatku semakin gundah bertalu-talu. Gundah yang tak terperikan.

Mungkin episode kemaren dan ini adalah korelasinya. Aku hanya menduganya karena hanya itu yang bisa kulakukan. Dia masih tetap bergeming dalam diamnya. Seakan memberiku kesempatan untuk merenung dan berpikir. Aku mencoba untuk tetap mengerti.

2 komentar:

  1. Bagaimana mungkin kegundahan dilawan kegundahan....
    Ini orang kalau lagi bicara cinta tidak ada yang mau mendahului, semuanya mengalah yaa walaupun penuh dengan kegundahan

    BalasHapus
  2. Hahaha... aku tak ngguyu yo mas. Mas sugeng tulis dong tentang cinta di blognya. Nanti aku ikuti tips n trik nya.

    BalasHapus