Jumat, 06 Juni 2014

Jalan-Jalan ke Bantimurung, Maros

Sabtu, 31 Mei 2014 kemarin saya beserta istri dan ragil saya, berkesempatan untuk berjalan-jalan ke Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Tujuan utama adalah mengantarkan kepindahan tugas belahan hati saya, dari Makassar ke Palu. Momen tersebut kami manfaatkan sekalian untuk menikmati wisata di area sekitar Makassar.

Berbekal sepeda motor yamaha mio, pinjaman dari teman istri saya, kami bertiga 'berpetualangan' dari makassar menuju bantimurung, daerah yang sama sekali kami belum pernah ke sana. Tentu saya terlebih dahulu telah mensurveynya melalui aplikasi google map di android. Andalan saya jika hendak mencari suatu daerah atau lokasi.

Perjalanan kurang lebih satu jam seperempat. Kami sempat berhenti di tengah perjalanan, tepatnya kami mampir di KEDAI ROTI 189. Di sini dijual aneka macam makanan khas sulawesi selatan. Pada intinya kami hendak sarapan sekaligus membeli bekal, karena memang dari mess tempat kami menginap, kami belum sempat sarapan.

Alhamdulillah, sampai juga kami di Bantimurung. Nuansa hawa nan sejuk segera menyambut kami selepas kami turun dari motor kami. Masih cukup pagi, sehingga masih belum banyak pengunjung. Kami masih bisa menikmati sejuk dan nyamannya area wisata ini. Tiket masuk untuk wisata domestik Rp20.000 sedangkan untuk wisatawan asing Rp50.000. Memang cukup mahal menurut kami untuk ukuran wisata seperti ini. Tapi itu akan terbayar setelah kita mengeksplore keindahan alam di dalamnya.

Wisata Bantimurung, mungkin yang paling fenomenal adalah air terjunnya yang begitu menggoda. Airnya yang dingin sejuk. Warna putih terjangan air yang bersahabat. Sangat menggoda siapa saja untuk turun masuk ke air untuk sekedar membasahi kaki atau mengusap wajah dengan kejernihan airnya.

Dari air terjun ini, melalui tangga di sisi kanannya, kita bisa menyusuri pinggiran sungai yang menjadi penyuplai air utamanya. Sisi sebelah dari jalanan yang kita lalui masih asri, tebing yang berbatasan dengan sungai. Jika berutung kita bisa menyaksikan biawak yang dengan santai berenang di pinggiran sungai ini.

Jalanan sisi sungai ini dibuat bukan tanpa tujuan. Di ujung sana nanti, ada gua alam, yang dipenuhi keindahan dengan stalaktit-stalaktit di perut goanya yang gelap, telah menanti. Ada pemandu lengkap dengan alat penerangnya yang siap mengantar kita jika kita ingin melakukan susur goa. Sayang, ragil kami tidak mau kami ajak masuk karena takut.


Menjelang goa, ada air terjun kecil di sisi dalam sungai. Ada sedikit bibir sungai yang bisa kita jadikan are untuk berfoto ria dengan latar belakang pepohonan yang rimbun menjulang.

Di area ini pula akan kita jumpai banyak kupu-kupu beterbangan. Uniknya, ketika kita akan mengambil gambar mereka. seolah mereka mengerti akan diambil gambarnya, maka beberapa kupu-kupu bisa dengan segera berkelompok hinggap di pepasiran depan kita, untuk berpose ria.

Penasaran? Jika sesekali waktu anda sedang bertugas ke wilayah Sulawesi Selatan, tidak ada salahnya luangkan waktu untuk berkunjung ke sana. Nikmati kesejukan alami dan keaslian nuansa tebing dan perbukitannya. Cukup mengesankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar