Selasa, 18 November 2008

Seorang Lelaki dengan Kegundahannya

Malam telah menunjukkan kisaran angka 11.34. Dengan sedikit kedinginan karena hujan yang mengguyurnya sejak berangkat ke sebuah agenda acara rutinnya selepas sholat isya’ tadi sampai pun kepulangannya sekarang, lelaki itu melepas jas hujan yang dikenakannya. Perhatian pertamanya tertuju pada si bungsu, anak ketiganya yang tadi ia tinggalkan belum mau tidur. Si bungsu akhirnya tidur dikeloni mbah kakungnya di ruang tamu, kebetulan istrinya sedang tugas keluar kota.

Rabu 05 April 2006, pukul 00.18. Seorang lelaki di tengah gundahnya meraih hp nya untuk merangkai kata, mengirim sebuah pesan untuk istri tercinta :

”8th bukanlah waktu yg pendek utk bs diungkapkan dlm kata2. Selalu ada galau apakah diri ini tlh mpy arti bgnya. Wkt trs berlalu seiring dg berlalunya tanya itu. Smg ia merasakan apa yg mjd gundah slm ini. Yang, Bi mohon maaf jika selama rentang waktu 05-04-1998 s.d. 05-04-2006 bi banyak berbuat salah ke dek. I love u much.”

10 menit kemudian, jawaban sms dari sang istri datang :

“From the bottot of my heart U mean to me much, i can't happier, Mas, dek tersanjung, bahagia, terharu. Bukalah hati mas seluas cakrawala tuk menerima dek apa adanya, ridhoilah dek agar dek dpt menemui mas di syurga nanti. Forgive me 4 everything, i really love mas.”

(catatan yang berserak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar