Sabtu, 04 Juli 2020

Antara Hidayah dan Taufiq


Di QS Al A'raf : 43 digambarkan, ucapan yang keluar dari penghuni surga ketika masuk surga adalah alhamdulillahilladzi hadana lihadza, wama kunna linahtadiya lauwla an hadanaLlah.

Mereka memuji kepada Allah atas adanya petunjuk (hidayah) yang Allah berikan dan telah mengantarkan mereka ke dalam surga tersebut. ^alhamdulillahilladzi hadana lihadza."

Sy tertarik dengan diskusi tentang hidayah di atas. Dulu pernah ustadz Tifatul menjelaskan kepada tentang makna hidayah dan taufiq secara ringkas dan sederhana.

Hidayah itu petunjuk. Ada dimana-mana. Tinggal kita mau bergerak mencari atau tidak. Seperti ketika dulu pramuka kita ada pelajaran mencari jejak (baca: petunjuk).

Nah taufiq ini bimbingan Allah untuk memudahkan seseorang melaksanakan petunjuk tersebut. Banyak kita sudah tahu kebenaran tapi enggan melaksanakan. 

Itu artinya kita  tidak mendapat taufiq. Hati kita belum terbuka dan tergerak  untuk melaksanakan petunjuk tersebut. Padahal hati kita sebenarnya yakin petunjuk tersebut benar.

Terkadang kita tahu, sudah tahu, bahkan tahu benar, bahwa alla bi dzikrillaahi tathma'inul qulub, bahwa hati itu akan tenang denga  berdzikir. Tapi kita sibuk mencari ketenangan hati di luar itu.

Terkadang kita paham, sudah paham, bahkan paham benar, bahwa al qur'an itu petunjuk hakiki kita. Tapi kita masih sering meragukan dan bahkan mengabaikan solusi-solusi yang ditawarkan dalam al qur'an.

Inilah pentingnya kita menjaga taufiq, tidak sekedar hidayah. Karena kalau hidayah ada dimana-mana, tapi taufiq hanya Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang disayangi-Nya.

Allahu a'lam. Hadanallahu wa iyyakum aj'main, ikhwah sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar