Rabu, 26 Maret 2008

Cerita Sebuah Pernikahan

Menikah adalah sesuatu proses yang teramat sakral dan berat. Karenanya tak heran kemudian Al Qur'an menyebutnya dengan istilah mitsaqan ghalidzan (ikatan yang kokoh). Yah, dengan pernikahan maka setelah akad nikah, telah terjadi ikatan kuat antara seorang laki-laki dengan perempuan. Ikatan yang diberikan atas nama Allah, Dzat Pencipta Alam Raya ini.

Seorang sahabat, baru saja menggenapkan setengah dien-nya, setelah melalui prosesi yang cukup heroik. Selalu saja ada sejuta rasa menggumpal dalam dada ini, setiap selesai mengantar seseorang ke jenjang pernikahan.

Berharap, ia kelak akan menjadi sebuah pernikahan yang barokah. Yang akan melahirkan generasi pendukung dakwah yang mulia ini. Yang akan menyemaikan mujahid-mujahidah yang ikhlas berjuang demi kemulian Islam. Ah, sebuah elegi yang semoga bisa menjadi kenyataan. Bi idznillah.

Sahabat saya telah mengirimkan sebuah pesan kepada saya. Ungkapan kegembiraan yang akan saya bagi untuk kita semua, sebagai penyemangat bagi kita semua. Akhi, semoga apa yang telah kita usahakan ini mendapatkan keridhoan dari Allah SWT.

.............................................................

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ba'da tahmid wa sholawat.

Puji syukur kehadirat Alloh atas segala nikmat dan karunia Nya, sehingga sampai dengan detik ini, nikmat iman dan manisnya islam masih bisa kita rasakan. masih bisa kita hayati.

sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rosul akhir zaman, yang telah menyempurnakan akhlak makhluk yang dhoif ini. Beliau yang ikhlas dan tulus menyampaikan ruh-ruh islam ini hingga sampai kepada kita. beserta keluarga, shohabat, tabi'in tabi'at hingga yaumil akhir kelak.

masih dalam kegembiraan dan kebahagiaan ini, sebuah titah rumah tangga telah menyemai dalam diri kami. kami yang masih awam ini, akhirnya telah melewati masa-masa "puasa" itu. dan kini, kami telah merasakan "Nikmatnya Berbuka".

sebuah keniscayaan tidaklah tercipta begitu saja. suatu hidayah juga tidaklah datang tiba-tiba. tapi, ada unsur-unsur ikhtiar kita agar Dia memberikan yang terbaik buat kita.

sebuah perjalanan, pertarungan, pergolakan kasih sayang akan segera kami mulai. ada rintihan-rintihan cinta, ada gesekan-gesekan rindu, ada segumpal kangen dan rasa-rasa lainnya, sedikit demi sedikit menyelimuti perjalanan baru ini.

kami, melalui email ini, setidaknya mewakili perasaan cinta kami, ingin mengucapkan jazakumullah khoiron katsiir katsiir teruntuk akhina, ustadz, murobbi, bapak fulan dan ukhtina, murobbiyah, ibu fulanah.....
(ketika saya menulis ucapan ini, pacarku nelpon....mengungkapkan rasa kangennya...hehehe....cuma selingan saja)

kami terharu, karena ketulusan antum dan anti, melalui antum dan anti, Allah telah mempertemukan saya dengan bidadari pegunungan itu.....dan kini rasa syukur itu semakin membuncah tatkala sighat taqlik telah terucap dan terdengar.

saya masih ingat, ucapan pak fulan2 ---suami mbak fulanah--- waktu makan malam ayam bakar setelah ta'aruf di jember,
"ketika kita proses dan siap menuju pernikahan, maka tatkala itu pula kita harus intens muroqobbatullah kepada Nya. karena kita akan memasuki hal ghoib yang kedua, setelah rejeki."

taujih itu nonjok banget buat aku. seketika itu, saya hanya pasrah kepada Alloh agar diberikan zawwaj yang terbaik menurut Nya.

sekali lagi, kami mengucapkan jazakumullak pak fulan dan mbak fulanah atas fasilitasinya selama kami berproses....dan kini kami sedang merasakan nikmatnya berbuka itu......

semoga Alloh memberikan balasan yang berlipat ganda dan lebih baik untuk antum.....

dalam kerinduan dengan istri tercinta, saya tulis ucapan ini atas pernikahan kami.


yang telah Engkau pertemukan


Chairul Saleh - Mirawati

Wassalamualaikum Wr. Wb

......................................................

Barakallahu laka wa baraka 'alaika wajama'a bainakuma fii khair.
ana ukhibukum fiillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar