Jumat, 13 Juni 2008

PESAN DI BALIK KESEDIHAN

Salah seorang sahabat saya
yang ikut menggawangi Solo Peduli (Dompet Duafanya Solo Pos)
berikut ini memberi saya sebuah perenungan juga
bahwa sering kita memang melihat sesuatu 'hanya' dari sudut pandang kita
Mengenakkan kita atau tidak
Merepotkan kita atau tidak
Menyusahkan kita atau tidak
.......... Dst
walau ini juga tidak 100% salah

Hanya, barangkali dalam kaca mata Sang Maha Pemilik Kehidupan
Memang ada kalanya kita dihadapkan dengan 'sesuatu' nasib
yang seakan 'tidak memihak' kita
justeru sebagai bentuk kasih sayang-Nya
agar kita terhindar dari 'keburukan' yang lebih besar

Allahu a'lam

.........................................................................................

Jazakallah atas kirimannya, ada sebuah renungan kecil yang
semoga bisa bermanfaat.

PESAN DI BALIK KESEDIHAN

Bulan ini, kami termasuk orang-orang yang dilanda
kesedihan. Salah satu pengurus Yayasan SOLO PEDULI, Bapak
Drs. Mulyanto Utomo yang selama ini menjadi Sekretaris
Yayasan SOLO PEDULI dan juga Pemimpin Redaksi Harian Umum
SOLOPOS mendapat musibah.

Pagi itu beliau baru saja mengantarkan putranya ke sekolah
dengan sepeda motor. Saat mau memarkir motor di garasi
rumah, beliau bermaksud menggeser ganjal ban mobil. Saat
ganjal ban bergeser, beliau melihat mobil yang diparkir
nggelondor, karena tempat parkir yang memiliki kemiringan
cukup curam. Secara refleks beliau bermaksud menahan mobil
dengan kedua tangan, agar mobil tidak terus nggelondor.

Kedua tangan Pak Mul tidak cukup kuat untuk menahan mobil
yang meluncur ke belakang. Beliau terbalik dan terseret
mobil. Para tetangga yang menolong sudah menemukan beliau
di bawah mobil.

Beliau merasakan sakit yang teramat sangat. Seluruh badan
tidak bisa digerakkan, kecuali tangan. Dengan cepat
tetangga dan keluarga membawa beliau ke rumah sakit Dr.
Oen. Hasil pemeriksaan dokter membuat semua tersentak dan
tertegun hampir tidak percaya. Tulang Belakang Pak
Mulyanto patah. Berbagai kemungkinan buruk menjelang
operasi telah disampaikan oleh tim dokter. Semua hanya
bisa pasrah, bertawakal pada Allah SWT. Alhamdulillah
operasi berjalan lancar. Semua mengharap mu’jizat dari
Allah, semoga syaraf-syaraf di Tulang Belakang beliau
tidak ikut rusak, yang bisa menyebabkan lumpuh permanen.
Beberapa kawan, relasi dan para pembesuk nampak bersedih,
dan seperti tidak percaya dengan kejadian tersebut.

Peristiwa kecil yang berdampak besar. Sudah hampir sebulan
beliau terbaring di rumah sakit. Di antara pembesuk ada
yang berkomentar, “Kenapa musibah itu menimpa Pak Mul yang
tidak suka neko-neko? Kenapa orang sebaik beliau mendapat
ujian seperti itu?”

Rasulullah pernah berkisah, “Pada zaman sebelum kalian,
pernah berkuasa seorang raja yang amat zalim. Pada suatu
ketika raja zalim ini tertimpa penyakit yang amat berat.
Seluruh tabib di istana tidak ada yang bisa mengobati raja
tersebut. Hingga akhirnya ada seorang rahib yang
mengatakan bahwa penyakitnya bisa disembuhkan hanya dengan
memakan sejenis ikan dari laut, tapi sayangnya saat ini
belum musimnya ikan tersebut muncul dipermukaan. Demi
kesembuhannya, raja tersebut memerintahkan semua orang
untuk tetap berburu ikan tersebut. Aneh bin ajaib,
ternyata ikan itu sangat mudah didapat. Sang Raja akhirnya
sembuh, dan memimpin kembali dengan zalim.

Di lain waktu dan tempat ada seorang raja yang terkenal
adil dan bijaksana. Pada suatu ketika raja tersebut sakit.
Menurut diagnosa para tabib, penyakit Sang Raja mengarah
pada kesimpulan yang sama. Penyakit Sang Raja tersebut
bisa diobati dengan sejenis ikan laut yang kebetulan
sedang musimnya muncul dipermukaan. Semua optimis Sang
Raja bisa segera sembuh. Tapi apa yang terjadi? Ikan yang
seharusnya mudah didapat, tidak ada satu pun yang muncul
dipermukaan. Meskipun kerajaan mengerahkan seluruh ahli
selamnya, tetap saja mereka tidak menemukan ikan tersebut.
Akhirnya raja bijaksana tersebut meninggal.

Para malaikat bingung dengan kejadian tersebut, mereka
menghadap Allah dan bertanya, “Ya Tuhan kami, apa sebabnya
Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja
zalim itu selamat, sementara pada waktu raja bijaksana itu
sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut
sehingga raja yang bijak itu meninggal?”

Tuhan pun berfirman, “Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya
raja yang zalim itu walaupun hidupnya penuh dengan
kezaliman, namun dia pernah berbuat kebaikan. Aku balas
kebaikannya tersebut di dunia, sehingga nanti pada waktu
dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikit
pun yang di bawanya. Dan aku akan campakkan dia ke dalam
neraka. Sementara raja yang bijak itu, ia pernah berbuat
salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan
bersembunyinya ikan-ikan itu, sehingga nanti saat dia
datang menghadap-Ku akan membawa seluruh kebaikannya tanpa
sedikit dosa padanya. Hukuman atas apa yang pernah ia
lakukan sudah Kutunaikan seluruhnya di dunia.”

Setiap kita pasti pernah mengalami sesuatu yang tidak
menyenangkan dalam hidup. Bahkan, tidak jarang orang
kemudian berprasangkan buruk kepada Allah. Na’audzubilah.
Maha Benar Allah yang telah berfirman, “Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagim, dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al
Baqoroh: 216).

Sementara itu Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang
muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain
kecuali Allah hapuskan darinya (penyakit tersebut)
dosa-dosanya sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.”
(H.R. Muslim).

Bagi kami – pengelola Yayasan SOLOPEDULI – Pak Mul adalah
sosok Bapak yang akrab dan familiar. Beliau adalah salah
satu profile orang yang énténgan yang pernah kami kenal.
Beliau yang selalu mem-back¬ up program dan kesulitan
yang kami hadapi dalam menjalankan program-program sosial.

Singkatnya, beliau adalah orang yang kami kenal sangat
baik. Sehingga kami yakin, bahwa Allah tidak akan
menyia-nyiakan hamba-Nya yang sholih. Kami yakin ada
hikmah besar atas peristiwa tersebut, sebagaimana kami
yakin bahwa cobaan adalah sarana Allah meningkatkan
derajat seorang hamba di sisi-Nya. Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa yang Allah berkehendak kebaikan
padanya, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya.”
(H.R. Bukhari).

Rasulullah juga bersabda, “Sesungguhnya ada orang yang
mendapat kedudukan di sisi Allah, akan tetapi tidak ada
satu amal pun darinya yang bisa mengantarkannya untuk
mencapai kedudukan itu. Oleh karena itu Allah SWT
mencobanya dengan suatu hal yang tidak ia sukai, sehingga
dengan hal itu ia mendapatkan kedudukan tersebut.” (H.R.
Ibnu Hibban).

Dr. Abdul Muhdi dalam menjelaskan hadits di atas
mengatakan bahwa Allah telah menetapkan untuk sebagian
manusia manzilah (kedudukan) yang tinggi di surga. Akan
tetapi ia terkadang kurang optimal dalam beramal shalih.
Maka Allah timpakan kepadanya sakit sebagai cobaan
sehingga ia bisa memperoleh manzilah (kedudukan) yang
telah Allah tentukan padanya. Subhanallah. Allahu Akbar.


...............................................................................................................
Jazakallah akh supomo
You are one of my best friend

Burn Yourself !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar