Rabu, 03 Desember 2008

Kepingan Puzle Kehidupan

"Wa inna likulli 'amalin syirah. wa likulli syiratin fatrah. Faman kanat fatratuhu ila sunnati faqad ihtada. Waman kanat fatratuhu ila ghairu dzalika faqad dholla."

.................................................................................

"Setiap amal itu ada masa semangatnya, dan pada setiap masa semangat itu ada masa futur (bosan). Barangsiapa yang ketika futur tetap berpegang kepada sunnahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk dan barangsiapa yang ketika futur berpegang kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat." (HR al-Bazaar).

Perjalanan hidup kita ini seperti sebuah puzle kehidupan. Setiap episode hidup kita adalah kepingan puzle itu. Semakin banyak kita torehkan episode demi episode kehidupan, maka kepingan-kepingan puzle itu pun akan mendekati akhir. Sampai pada kepingan terakhir, itulah saat kita menutup puzle kehidupan itu.

Nanti, akan Allah tunjukkan hasil karya kita itu. Nanti, akan Allah putar kembali episode-episode hidup kita tersebut. Dan nanti pula, Allah akan tunjukkan kepada khalayak manusia, "inilah puzle kehidupan yang telah berhasil diselesaikan si fulan"...

Kita tentu ingin. Kita tentu butuh. Menutup kepingan puzle kehidupan kita itu dengan sesuatu yang indah. Sehingga ketika rangkaian demi rangkaian puzle tadi diperlihatkan ke kita, kita akan tersenyum. Karena di sana kita melihat gambaran yang indah tentang hidup kita.

Segala sesuatu ada saatnya. Segala sesuatu ada masanya. Agar puzle kehidupan kita adalah rangkaian kehidupan yang indah, maka dibutuhkan kekonsistenan kita. Maka diperlukan keistiqomahan kita. Setiap episode adalah merupakan rangkaian yang saling terkait dan tak terpisahkan dari episode sebelumnya. Bisa jadi ada episode yang buruk, manusiawi. Maka harus segera kita tutup dengan episode kebaikan.

Kata Rasulullah, "Wa atbi'is-sayyiatal-hasanah tamkhuha". Dan ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan, maka ia akan menutupinya. Selalu begitu. Dan kita pun banyak menemukan amalan-amalan yang mempunyai semangat (baca: imbalan) menghapus dosa dan menutupi kesalahan yang telah lalu. Itu bukti kasih sayang Allah kepada kita, karena Allah pun ingin kita menutup puzle kehidupan kita dengan kebaikan.

Setiap amal itu ada masa semangatnya. Satu yang harus selalu kita pegang, selalu berada di atas sunnah junjungan kita. Tentu agar kita selalu mendapat petunjuk. Tentu agar kita mendapat bimbingan-Nya dalam meniti dan menorehkan tiap episode demi episode hidup kita ini.

"Qul inkuntum tukhibbunallah, fat-tabi'uni. Yuhbibkumullahu wa yaghfirlakum dzunubakum" : Katakan (Muhammad), jika engkau mencintai Allah, maka ikutilah aku. Allah akan mencintai engkau dan mengampuni dosa-dosamu. Inilah bukti cinta Allah dan Rasul-Nya. Bahwa Sang Pencipta melalui Sang Utusan itu, ingin agar kita mengikuti jalan yang ditempuh Sang Utusan. Itulah jalan keselamatan.

Karena kita telah menyaksikan puzle kehidupan Sang Utusan yang begitu mempesona. Penuh dengan nilai dan tauladan. Penuh dengan energi cinta dan kebaikan. Tak ada cela. Itulah puzle kehidupan yang kita inginkan. Sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar