SKOLIOSISKU : Progresifitas 20 Tahun, Bro!
Esok harinya aku kembali ke RS Dr Sardjito, untuk mengambil hasil rontgenku di bagian radiologi. Siang itu, ba’da sholat dhuhur aku kembali bertemu dengan dr. Agus, karibku, di ruang utama Masjid Mardhiyah.
“Coba saya lihat” katanya. Diambilnya beberapa foto tulang punggungku itu. Sambil sesekali membaca analisa hasil foto yang tertera dalam kertas kecil itu. Kulihat raut mukanya bergidik. Seakan tengah membayangkan sesuatu yang serius tengah mengintai diri saya. Dari helaan nafasnya, aku tahu ia ingin mengatakan sesuatu yang penting.
“Pak, tulang punggung antum sudah bengkok sekali. Lihat ini” ditunjukkannya kelokan tulang punggungku dalam foto itu. Dari atas lurus, kemudian mulai ruas sepertiga bawah, mulai membelok ke arah kiri kemudian berkelok lagi ke arah kanan. Persis huruf S. “Ini namanya skoliosis” tandasnya.
“Sekarang kita ke Bagian Rehabilitasi Medik saja. Antum diterapi saja dulu di sana, untuk menghilangkan rasa sakit antum”. Kami kemudian berjalan menyusuri bangsal-bangsal yang juga penuh dengan antrian pasien. Saya masih mengeja dalam hati, sebegitu seriuskah yang namanya skoliosis itu? Dari SD dulu, saya telah tahu nama beberapa kelainan tulang punggung, ada skoliosis yaitu pembengkokan tulang punggung ke samping yang menyerupai huruf S. Dan ada Kiposis, pembengkokan tulang punggung ke depan atau belakang.
Kami bertemu dengan dr. Fuad. Dia adalah dokter spesialis syaraf yang menggawangi bagian rehabilitasi medik di RS Dr. Sardjito. ”Oh, dr. Agus. Ada ada dok?” sapanya begitu melihat karibku itu memasuki ruangnya. Setelah berbasa-basi sejenak dengannya, diperkenalkanlah aku dengan dr. Fuad. Dijelaskannya problem yang sedang saya hadapi. Dengan wajah serius, dr. Fuad mulai membuka foto hasil rontgenku. Demi melihat foto-foto itu, wajahnya segera menatapku.
”Coba sini berbaring, biar saya periksa. Buka sedikit baju bagian atasnya, saya ingin melihat punggungnya” Diperiksanya punggungku. ”Dimana yang sakit?”
Aku tunjukkan bagian punggungku yang serasa kelu, nyeri, pegal, sebuah rasa yang susah untuk didefinisikan. Terus begitu setiap saat. Hanya saat tidur aku bisa melupakan rasa itu. Bagian itu adalah bagian bawah tulang punggungku yang menonjol ke sebelah kiri. Kemudian dr. Fuad mengukur panjang kakiku. ”Nah, ini panjang sebelah. Kamu dulu pernah jatuh?”
Aku mencoba mengingat kejadian yang lalu. ”Iya, Dok. Tapi sudah lama. Waktu itu saya kelas 2 SMP. Jatuh waktu main bola tangan di lapangan saat pelajaran olah raga dengan posisi pantat terlebih dulu. Karena saat itu habis hujan, licin, saya terpeleset. Pergelangan tangan kiri saya sampai retak.” Aku ceritakan semua yang aku ingat.
”Kalau begitu saya butuh lebih detil lagi foto rontgennya.” Kemudian dr. Fuad membuat surat pengantar ke bagian radiologi. Diantaranya foto tulang punggung tampak depan dan tampak samping kiri dan kanan. Serta foto tulang pinggul. ”Habis foto langsung ke sini lagi ya, besok kalo sudah jadi langsung bawa kemari lagi. Hari ini kamu terapi dulu untuk menghilangkan sakitnya. Dan nanti sekalian saya buatkan resep”
Sambil berjalan ke bagian radiologi, aku berpisah dengan dr. Agus. Di bagian radiologi kembali aku menjalani difoto, kali ini punggung dari arah depan, samping dan juga pinggul. Setelah itu aku kembali ke bagian Rehabilitasi Medik untuk menjalani fisioterapi. Dari keluhan yang aku sampaikan, dr. Fuad memberiku 2 terapi, aku menyebutnya diathermi dan tens. Diathermi : punggungku dialasi handuk, kemudian dipanasi selama 20 menit. Sedang tens adalah mengalirkan listrik tegangan rendah antara betis dan pahaku, kira-kira 10-15 menit.
***
Setelah foto rontgen yang kedua aku ambil, hari berikutnya aku kembali ke bagian Rehabilitasi Medik. Dr. Fuad segera mengamati foto-foto tersebut. Dari pencitraan foto pinggul, dia menjelasakan : ”Coba kamu lihat ini, pinggulmu asimetris. Tinggi sebelah. Ini barangkali diakibatkan waktu kamu jatuh dulu. Karena proses yang panjang dan lama, punggung menjadi terkoreksi mengikuti kondisi pinggul yang asimetris ini”
Aku mencermati setiap penjelasan dari dr. Fuad. Masuk akal, pikirku. ”Ini... ini tulang kamu kelihatan sudah tidak padat lagi. Lihatlah. Kamu mengalami osteoporosis juga...! pekiknya.
Duh! Osteoporosis? ”Pengeroposan kepadatan tulang. Tulangmu telah keropos. Kekurangan kalsium. Ini pula barangkali yang menyebabnya cepatnya pembengkokan tulang punggungmu. Karena tulang kamu tidak padat lagi. Ini pula yang membuatmu merasa sakit sepanjang waktu.”
”Berapa umur kamu?” tiba-tiba dokter bertanya umur.
”Dua puluh enam tahun, dok”
”Dua puluh enam? Osteoporosis ini biasa menimpa orang umur lima puluhan. Kamu sudah mengalaminya. Kamu mengalami progresifitas 20 tahun.” Dr. Fuad menggelengkan kepala.
Progresifitas 20 tahun! Lihatlah kawan, keren bukan? Pantas saja selama ini, aku kadang merasakan tulang-tulangku ngilu. Pegal. Mendengar penjelasan dokter, aku hanya bisa bersabar. Tentu Allah memberiku kondisi seperti ini ada maksudnya. Tentu kondisi ini yang terbaik bagiku. Dia mengujiku agar aku dikaruniai kesabaran.
***
Itulah cobaan, setiap orang punya cobaaan, kadang penyakit nggak kenal umur. Anak saya waktu itu 1,5 tahun harus operasi batu di kandung kemih, batunya segede biji rambutan tapi bulet. Kasus yang sama yang sebelumnya ditangani di Sarjito berumur 5 tahun. Makanya waktu kontrol ke doker bedah anak, dia bilang nggak mungkin. Mudah-mudahn semua ujian ada sisi baik di balik itu
BalasHapusIya mas. Semua itu pasti ada hikmahnya. Minimal menjadikan kita agar makin sabar dan tawakal. Thanks atas kunjungannya.
BalasHapusassalamualaikum mas Masker,
BalasHapusbila ingin mengetahui segala sesuatu tentang skoliosis, silakan gabung di Masyarakat Skoliosis Indonesia (MSI)
suatu organisasi yang berperan sebagai pusat informasi skoliosis yang benar dan sebagai wadah pemersatu bagi penderita & pemerhati skoliosis di Indonesia.
saat ini MSI diketuai oleh dr. Luthfi Gatam, SpOT, K.Spine dan berkantor pusat di SMF Orthopaedi RSUP Fatmawati Jakarta Selatan
MSI juga telah menggelar launching tgl 9 november 2008 di area joging track, gelora bung karno Senayan, Jakarta, alhamdulillah berjalan sukses & sempat diliput oleh TPI, harian republika, Tempo dsbnya
Kegiatan MSI antara lain :
1. seminar, talkshow & screening gratis off road dari kota ke kota
2. Penerbitan buku dan bulletin
3. Penelitian
4. Pertemuan tahunan
5. Usaha produktif
6. Scoliosis fun day/gathering
7. Bulan donasi skoliosis
untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi web MSI di www.msindonesia.org/forum, atau hubungi sekretariat MSI di 021-32971459 (dengan Eka) atau 021-68758797 (dengan Trie)
-Trie-
Wah mas Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan seseorang, tetap istiqomah ya mas
BalasHapus@ Trie
BalasHapusMakasih ya. aku dah register di sana lho. cuma blm sempat posting aja.
Tetap semangat
Asslm,,,
BalasHapussalam kenal,,,saya skolioser juga,,,
kalo sempet,,,buka blog saya yah...
di http://riaparamita.wordpress.com
alhmd,,,baru2 ini saya dan rekan saya (sesama skolioser sudah menyusun buku skoliosis) semoga bermanfaat....
Oke Mbsk Rits..
BalasHapusSegera meluncur ke TKP..
Asslm wr wb
BalasHapusPerkenalkan nama saya Muhamad Rahman. saya ingin berbagi dengan sahabat - sahabat ku yang terkena scoliosis yang berada di jakarta dan sekitarnya. Saya akan mengadakan Seminar dan terapi Gratis scoliosis.
Seminar dan terapi Scoliosis GRATIS, terbatas hanya untuk 20 pendaftar.
Lamanya seminar dan terapi ini 3 (tiga) jam. Materi dari Seminar, akan di jelaskan mengenai teknik apa saja yang bisa membantu
penderita scoliosis berikut efek samping, lamanya terapi dan biaya yang di butuhkan. Segera daftar karena hanya terbatas 20 pendaftar pertama. Pendaftaran akan di tutup bila sudah memenuhi Quota. Apabila ternyata permintaan banyak, saya dapat membuka sesi berikut nya.
Lokasi : Jl. Cipinang Jaya JJ No 4 RT 002/RW 007 Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Juli 2010
Mulai 08.00 - 12.00
informasi Hubungi : 021 70225931
untuk Pendaftaran hub: 0817826143, 085210360334 (SMS only) (format : nama spasi umur spasi jumlah yang datang)
Percayalah setiap penyakit itu pasti ada obat nya. Jadi sahabat - sahabat ku jangan menyerah (sesuai dengan judul lagu D'masiv)
semoga saya bisa menjadi jalan kesembuhan bagi sahabat semua nya
terima kasih
Walaikum salam wr wb
ass ww
BalasHapusapa kbr p masker dbln puasa ini?smg 4JJI limpahkan kekuatan dan kesabaran sll.
Sy aya,tinggal djogja dan sy mengetahui skoliosis 2bln lalu. Pdhl sy merasakan gejala2 aneh dbdn stlh mpyai anak 2thn yl. Sy sangat awam dgn skoliosis. Usia sy 31th,saat ini sy mjlni periksa rutin doktr saraf dan fisioterapi di pku. Rasa ngilu dtulang punggung atas smpai ke dada. Kt dokter,derajatnya ringan,kurva S,posisi plg bengkok di thoracal tp kok skt skli. Sy dharuskan memakai kolar leher min 6bln.
Saya ingin tahu gmn perkemb antm stlh fisioterapi dll,apakah antm pernah MRI dan apakah antm mcoba pengobatan alternatif? Kalau di sardjito siapa aja dokter yg kompeten dan paham bs sharing dan mnta info? Jzklh..
Wass ww
Oopss.. afwan, lama gak buka-buka tulisan lama dan kurang memantau komentar demi komentar di blog. mbak aya tinggal dimana? tolong kontak saya di maskerku@gmail.com ya?
BalasHapusSebetulnya setelah fisioterapi-2 dulu itu keadaan membaik. Rasa sakit itu berangsur mereda. Cuma setelah saya di Jakarta(sejak 2007) praktis semua kegiatan itu mjd berantakan. Tidak pernah lagi. Apalagi kemudian setiap sepekan atau 2 pekan sy perjalanan Jakarta-Jogja PP. Makin membuat beban di punggung ini kian memberat.
Alhasil akhir tahun 2009 kmrn kambuh lagi, mulai sakit. Maret/April saya rontgen lagi di Sarjito, plus MRI juga di Panti Rapih dan juga test ENMG di sarjito, ternyata muncul masalah baru : HNP. Meski msh ringan. Di bagian lumbal.
Setelah itu ada beberapa pengobatan yang sy lakukan. Selama ini sy masih prefer ke dokter syaraf. ada di sarjito. Namanya dokter indarwati, beliau praktek di apotek optima jalan monjali.
sabar yaa mas,,,
BalasHapusjujur baru kali ini saya menyadarkan diri saya setelah 7 tahun bersembunyi mgkn karena trauma,,hehe
umur saya 22 th,,saya juga menderita sakit yg sama dgn mas,,
dulu saya tau pas smp,trus pake korset gede bgt,,
saya ga punya temen cz diejek terus,,orang2 slalu mandang sinis,,mungkin gara2 itu saya jadi malu trs ga mw pake lge..
masi labil saat itu,,,hehe
jujur,,itu memberikan efek psikologis yg sgt dalam..
saya senang berbagi cerita,,walaupun ini baru memulai,,,
smga jd awal yg baik,saya bsa jd lebih terbuka n bisa membangun smangat...
...kita ga sendiri,,
semangattt...
;-)
mbak/mas anonim di atas :
BalasHapusyup.. tetap sabar dan terus semangat. masih banyak yang bisa kita lakukan di tengah keterbatasan kita.
ada banyak teman di sekitar kita, mari terus berbagi utk saling menguatkan ya..