Selasa, 22 Juli 2008

Kenapa Harus yang Mahal….?

Kenapa Harus yang Mahal….?

Senin malam setelah malam sebelumnya menghabiskan malam di dalam kereta, seringkali ustadz saya meminta untuk menggantikan beliau mengisi halaqohnya. Karenanya saya mestinya harus dalam keadaan fit…

Selasa malam adalah agenda pekanan saya dengan teman-teman di Pancoran. Sering membahas agenda hingga jauh malam. Untuk inipun fisik saya harus prima agar mampu mengikutinya dengan optimal…

Rabu malam adalah agenda pekanan saya dengan mutarobbi. Saatnya berbagi dengan mereka. Saya selalu mengatakan di depan mereka bahwa bertemu mereka, melihat senyum-senyum mereka, memberikan kekuatan yang luar biasa bagi saya. Karena saya pun harus dalam kondisi fisik yang segar...

Kamis malam relatif tidak ada agenda. Biasanya saya suka membawa pekerjaan kantor untuk dilembur di kost dengan meminjam laptop kantor. Jika pun tidak sedang mood, biasanya saya gunakan untuk mengobrol dengan teman kost yang lain, sekedar saling menghibur satu sama lain, atau membicarakan agenda pertiketan beberapa pekan ke depan.

Senin sampai dengan Jumat, siang harinya sudah tentu waktu habis di kantor. Belum jika harus verifikasi lapangan untuk PBB, tentu ini cukup menguras tenaga. Karenanya kondisi fisik memang harus benar-benar dijaga...

Jumat malam adalah perjalanan di kereta kerinduan (begitu Ust. Ragil menyebutnya), meskipun bisa tertidur, tidur dalam perjalanan tetaplah melelahkan.

Sabtu sampai dengan Ahad adalah waktu untuk keluarga. Banyak agenda sabtu ahad yang cukup melelahkan. Menemani anak-anak bersepeda ria. Mengantar dan menjemput anak sekolah. Mengantar dan menjemput istri mengaji maupun mengisi liqo. Belum agenda sya’bi dadakan lainnya. Kerja bakti, arisan RT, arisan DPRa, rapat takmir masjid. Maka, fisik harus benar-benar dalam kondisi terbaik...

Sabtu malam ada halaqoh yang mesti dikunjungi. Dan malamnya disambung dengan piket ronda. Mengingat dan menimbang keterbatasan waktu dan fisik saya, saya meminta dengan ikhwah di kampung saya untuk berbagi dalam mengisi liqoat tersebut. Jika pekan ini saya mengisi halaqoh tersebut, maka pekan berikutnya dia yang giliran. Begitu seterusnya. Dan untuk ronda pun saya selang seling, jika malam itu saya mengisi halaqoh, maka saya tidak datang ronda. Sebaliknya, jika malam tersebut saya tidak mengisi halaqoh, maka saya berusaha untuk datang ronda. Melelahkan memang, karenanya fisik mesti diperhatikan...

Ahad malam, kembali kepada perjalanan kereta yang sekali lagi meski kita bisa tertidur, perjalanan tersebut tetaplah perjalanan yang melelahkan. Apalagi jika tidak bisa tidur, alamat fisik bakalan drop. Padahal rentetan kegiatan di atas, kembali telah menanti. Karenanya mestinya fisik dalam kondisi yang yang baik...

Karenanya... jika saya harus memakai jasa perjalanan yang sedikit mahal, tentu ada maksudnya. Bukan sekedar gagah-gagahan. Bukan untuk sesuatu yang mubadzir insyaAllah. Karena diri kita sendiri yang bisa mengukur kekuatan tubuh kita. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita semua.

Jadi, kenapa harus mahal? Karena ada sekian alasan yang bisa kita berikan untuk menjawab itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar